Banser Hadang People Power? Tokoh GIB: Ini Soal Konflik Pilpres

×

Banser Hadang People Power? Tokoh GIB: Ini Soal Konflik Pilpres

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Apakah Banser dengan para kelompok NU akan menghadang aksi People Power? Menjawab pertanyaan itu, tokoh Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi menegaskan, Banser takkan melibatkan diri dalam konflik Pemilihan Presiden yang diduga ada kecurangan.

Adhie mengungkapkan, ada yang bertanya kepadanya terkait di lapangan, apakah betul kelompok aksi People Power akan berhadapan dengan Banser dengan kelompok-kelompok NU. “Yang paling dicemaskan itu adalah akan adanya benturan pada masyarakat sipil,” ujar dia dalam pernyataan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (15/5).

Kalau hal tersebut betul-betul ada, sambung Adhie, berarti memang ada masyarakat yang ingin menuntut kedaulatannya, mengenai masalah ketidakpuasan dalam pilpres. “Saya jelaskan begini, menurut saya sih banser tidak akan terlibat dalam konflik politik sekarang ini,” cetusnya.

Pertama, papar Adhielebih lanjut, karena hal tersebut bukan urusan Banser dan Nahdliyin, bukan urusan Kyai NU. “Ini persoalan pilpres yang menimbulkan polemik, menimbulkan ketidakpuasan karena adanya kecurangan,” tegasnya.

“Jadi dimana peran untuk banser masuk, karena saya juga pernah bertemu dengan beberapa teman Banser Ansor, yang mengaku merasa sekarang ini yang memusuhi masyarakat, kemudian ada lagi saya bertemu dengan yang tukang parkir di Antasari, dia bilang, dia cemas,” sebutnya lagi.

Menyoal adanya pernyataan Banser dibekali dubekaliilmu bela diri oleh para senior untuk menjaga Kyai yang telah mengamalkan khaidah- khaidah Alhusnah Wal Jamaah, menurut Adhie, hal itu merupakan bentuk kecemasan sebagian teman-temannya di Banser yang berpihak kepada salah-satu pasangan calon.

“Kemudian kepada banyak orang di Medsos saya ingatkan bahwa ini bukan perang yang bukan Banser, apalagi Nahdliyin, karena ini persoalan politik. Sekarang ini kan pemerintahannya juga bukan tokoh besar NU, ngapain juga Banser ikut-ikutan dan saya yakin bahwa tidak akan ikutin,” urainya.

Jelas Adhie, hal ini persoalan pemilu, persoalan politik. “Jadi kalau ada apa-apa dengan 01, biarlah mereka pakai jaringan. Punya pasukan ada yang namanya Projo ada yang relawan Jokowi dan lain-lain, suruh aja mereka yang maju, kenapa harus Banser,” serunya.
Karena, sambung Adhie, selama ini yang yang lebih banyak bergerak di kubu 01 itu adalah geng Projo dan dan relawan relawan Jokowi.

“Jadi jangan sampai saya bilang kepada teman Banser yang dijadikan komisaris-komisaris itu kan dari kelompok Projo dan relawan, kenapa yang ketika berhadapan situasi politik dengan rakyat, kenapa Harus Banser yang maju, suruh aja mereka,” tandasnya.

“Emang Kyai ma’ruf emang sesepuh kita, tetapi kan dia maju bukan utusan dari NU. Jadi tidak ada kewajiban bagi NU untuk membela mati-matian,” tegas Adhie menambahkan. oss

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *