Tidak Ada Mogok Lagi, Layanan Pandu di Pelabuhan Tanjung Priok Kembali Normal

×

Tidak Ada Mogok Lagi, Layanan Pandu di Pelabuhan Tanjung Priok Kembali Normal

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapets.id – Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok, Capt. Hermanta menegaskan dan memastikan aksi mogok yang dilakukan oleh para kru kapal pandu di Pelabuhan Tanjung Priok tidak dilanjutkan kembali dan tidak ada lagi.

“Sudah clear semuanya, aksi mogok tidak ada lagi. Kita semua harus dapat menyelesaikan masalah bukan melihat yang salah. Tadi juga dalam rapat, perwakilan kru kapal sudah komitmen dan mereka tidak akan melakukan tindakan yang destruktif lagi dan akan bekerjasama dengan kami,” terang Hermanta kepada Harian Fakta Pers dan faktapers.id, Rabu (10/7/2019) usai melakukan rapat mediasi dengan perwakilan kru kapal dan manajemen PT Jasa Armada Indonesia (JAI) Tbk.

Hermanta menjelaskan, permasalahan yang terjadi sudah selesai setelah pihaknya menjembatani serta dapat diterima oleh kedua belah pihak.

“Mereka (kru kapal) hanya ingin berkomunikasi saja serta mendapat perhatian dari pihak manajemen, maka saya kumpulkan seluruh pihak terkait agar jelas. Dari hasil kesepakatan tadi, mereka hanya meminta dapat bekerja selama 12 bulan dan peningkatan kualitas pendidikan (sekolah),” pungkasnya.

Kesepakatan terjadi setelah Kepala OP Tanjung Priok bersama Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok datang untuk memediasi kedua belah pihak sekitar pukul 17.00 WIB. Tidak sampai 2 jam, rapat menghasilkan kesepakatan dan selanjutnya para kru kapal kembali bekerja dan pelayanan pandu berjalan normal kembali.

Sementara itu, Kepala Syahbandar Tanjung Priok, Amirudin menyesalkan kejadian ini dimana dampaknya bisa meluas bila berkepanjangan. Karena aksi mogok tersebut, Amirudin pun mengakui bahwa ada pengguna jasa pelayaran yang telah menyampaikan keluhan kepada pihaknya.

“Intinya masalah ini sudah selesai dan kedua belah pihak sama-sama mengerti hak dan kewajibannya,” jelasnya.

Ketua Serikat Pekerja Jasa Armada Indonesia (SP JAI), Rizal Fauzi mengatakan, kesepakatan antara pihaknya dengan manajemen perusahaan sudah mencapai kesepakatan.

Namun baru disampaikan secara lisan saja, belum hitam di atas putih. Kesepakatan itu disaksikan oleh Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok dan Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok selaku regulator. Selain regulator, pihak JAI dan IPC selaku pengelola Pelabuhan Tanjung Priok juga ikut menyaksikan.

“Isi kesepakatannya, PT JAI dan pihak vendor akan segera membuat nota kesepakatan secara tertulis dengan kami sesegera mungkin. Kami sendiri berharap seminggu ini dapat dilaksanakan. Dengan begitu, permintaan untuk penghapusan vendor tidak jadi,” tutur Rizal.

Fauzi mengatakan, yang dialami teman-teman adalah terkait kurangnya penghasilan semenjak manajemen dialihkan ke pihak vendor sebagai orang ketiga, antara lain bonus, uang cuti, uang kontrak.

“Kalau seminggu ini tidak dapat direalisasikan, kami akan kembali menuntut lagi sampai aspirasi kami dikabulkan oleh perusahaan. Sekarang teman-teman kami di seluruh cabang Pelindo II juga sudah kembali bekerja,” tegas Rizal.

Direktur Operasi PT JAI Tbk, Capt. Supardi menjelaskan pengalihan manajemen dari pihaknya ke vendor merupakan suatu keputusan yang benar. Alasannya karena JAI tidak memiliki Surat Izin Usaha Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal (SIUPPAK), maka dilimpahkan kepada vendor yaitu PT MSM dan PT MCSI.

“Ketika kami tidak memiliki izin itu, maka kami tidak berani melanjutkan, itulah dasarnya pengalihan kepada vendor dilakukan. Pokoknya sekarang, setelah ada himbauan dari regulator, kami sepakat untuk menyelesaikan masalah ini,” ujarnya.

Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), Carmelita Hartoto mengungkapkan, aksi mogok yang dilakukan oleh kru kapal pemanduan berpengaruh terhadap kelancaran keluar masuk kapal.

“Sebagai pengguna jasa, memang kami mengkhawatirkan terjadi kendala pada pelayanan jasa pemanduan, yang berarti kendala pada pengoperasian kapal yang keluar masuk pelabuhan. Kerugian waktu pasti ada, selama bisa cepat diatasi ya kerugian dapat diminimalisir,” ucap Carmelita.

Kendati demikian, pihaknya percaya bahwa PT JAI Tbk akan bisa mengatasi masalah internalnya agar tidak terjadi kendala berkelanjutan.Kls

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *