Jakarta, faktapers.id – Terkait kasus dugaan pengaturan skor di laga PSS Sleman vs Madura FC, Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Risha Adi Wijaya pagi ini dijadwalkan untuk diperiksa. Polisi akan menanyakan soal dugaan kolusi dalam pertandingan tersebut.
“Ya, pemeriksaan di Mabes Polri. Itu klarifikasi karena masih lidik untuk kasus PSS Sleman dan Madura,” Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Kombes Argo Yuwono, Kamis (3/1).
Risha sedianya diperiksa di Bareksrim Polri, Rabu (2/1) kemarin. Namun dia meminta pemeriksaan dijadwalkan ulang pada pukul 10.00 WIB hari ini.
“Minta ditunda tanggal 3 Januari 2018, pukul 10.00 WIB,” ujar Argo, kemarin.
Polisi sebelumnya menduga ada kongkalikong dalam laga PSS Sleman vs Madura FC. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga ada kesepakatan untuk Madura FC kalah dalam pertandingan tersebut.
“Tim satunya lagi penyidik Bareskrim itu masih dalam penyelidikan berkaitan dengan PSS Sleman dengan Madura FC,” kata Ketua Media Tim Satgas Antimafia Bola, Kombes Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (29/12/18).
Terkait kasus pengaturan skor yang lain, Satgas Anti Mafia Bola juga telah menetapkan 4 orang sebagai tersangka, yakni anggota Exco PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto beserta anaknya, Anik Yuni Artika Sari, serta anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih. Mereka ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat pengaturan skor di Liga 3 Jawa Tengah.
Para tersangka dijerat dengan dugaan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan dan/atau tindak pidana suap dan/atau tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP dan/atau UU No 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap dan/atau Pasal 3, 4, 5, UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU.df