Soal Alumni Dukung Kandidat, Senator: Undang Debat

1105
×

Soal Alumni Dukung Kandidat, Senator: Undang Debat

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Belakangan ini marak dukungan dan deklarasi berbagai kelompok atau komunitas alumni universitas atau perguruan tinggi bagi salah-satu kandidat capres-cawapres. Menyoal hal ini, anggota Dewan Perwakilan Daerah ((DPD) RI, Fahira Idris berujar agar pihak kampus gelar debat capres-cawapres.

“Bahkan tidak jarang kelompok atau komunitas alumni dari satu kampus yang sama tetapi punya pilihan capres-cawapres yang berbeda,” ujar Fahira, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1). Senator DKI Jakarta yang juga Alumni Universitas Indonesia (UI) pun menilai, perbedaan pilihan antar kelompok alumni adalah hal yang wajar.

“Agar persilangan dukungan ini menjadi sehat, kampus harus berani mengundang capres-cawapres untuk memaparkan visi misinya dan berdebat dihadapan civitas akademia. Untuk para kelompok atau komunitas alumni juga harus mendorong capres-cawapres pilihannya,” seru Fahira.

“Saya kira sudah waktunya kampus tampil untuk menyehatkan diskursus publik terkait pilpres yang harus kita akui ‘agak kurang sehat’ ini. Untuk para alumni, doronglah capres yang Anda dukung untuk berani ‘diadili’ di kampus. Beri pendidikan politik bagi rakyat. Jangan maunya cuma gelar acara yang isinya sorak sorai deklarasi, foto-foto, atau selfie-selfie saja,” sambungnya.

Fahira mengungkapkan, debat capres-cawapres di kampus boleh digelar dan tidak melanggar undang-undang selama digelar secara adil dan setara dan tentunya berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu. Parameter adil dan setara artinya debat ini dihadiri kedua pasangan calon dan perdebatannya berkerangka ilmiah atau menyajikan analisis, data, dan fakta yang mendalam dan tentunya dibalut dengan rasionalitas.

Debat capres-cawapres di kampus akan menjadi pendidikan politik yang sangat baik bagi rakyat karena mereka akan melihat secara utuh siapa calon pemimpin yang memang menguasai persoalan bangsa saat ini dan ke depan serta mempunyai formulasi solusinya.

“Saya sangat berharap kampus tergerak untuk menyehatkan diskursus publik. Jangan terus ‘menjauhkan diri’ dari hiruk pikuk pilpres. Sebagai tempat bersemainya pikiran dan tempat berkumpulnya para ahli di berbagai bidang, kampus pasti mampu menggelar debat berkualitas bahkan bisa lebih bagus dari debat yang digelar KPU,” demikian Fahira. oss

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *