Jakarta, faktapers.id – Kabut asap yang di timbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, terpantau terus memburuk sehingga sekolah di sana harus meliburkan siswa-siswinya dari aktivitas belajar mengajar.
Camat Rupat Hanafi, Senin (25/2) pagi mengatakan, Sekolah Dasar di Desa Terkul terpaksa menghentikan aktivitas belajar dan mengajar karena kualitas udara pada awal pekan ini dalam level membahayakan.
“Sekolah Dasar 02 Terkul hari ini terpaksa memulangkan siswanya karena kabut asap sangat pekat,” katanya.
Kabut asap menyelimuti perkampungan tersebut memaksa sekolah tidak melanjutkan kegiatan belajar mengajar meskipun siswa sudah mulai berdatangan.
“Sejauh ini yang terpantau liburkan sekolah baru itu ya. Karena memang sekolah itu paling dekat dengan titik api dan berbahaya untuk anak-anak kita,” ujarnya.
Dia menjelaskan kebijakan sekolah meliburkan aktivitas belajar baru dilakukan hari ini. Meski kebakaran hutan dan lahan sudah berlangsung dua minggu. Kebijakan meliburkan siswa diambil karena hari ini kabut asap semakin parah.
“Jarak pandang hari ini hanya 100 sampai 200 meter,” tutur Hanafi.
Selain berdampak pada dunia pendidikan, kesehatan masyarakat Pulau Rupat juga terganggu.
“Puskesmas kita sudah menangani beberapa pasien yang mulai batuk-batuk, flu akibat dampak asap,” katanya.
Meski terus terpapar udara tidak sehat hingga berbahaya, dia mengatakan belum ada warganya yang mengungsi. Aktivitas warga pun masih terlihat normal, namun Hanafi mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, dan juga masyarakat yang mulai mengeluhkan sakit akibat kabut asap untuk segera melapor dan berobat ke puskesmas terdekat.fp01