HPN 2019 di Perbatasan: Pers Penting untuk Seluruh Ruang Lingkup Kehidupan

×

HPN 2019 di Perbatasan: Pers Penting untuk Seluruh Ruang Lingkup Kehidupan

Sebarkan artikel ini

Kubar, faktapers.id – Seiring peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2019, sekelumit suka-duka sejumlah jurnalis atau wartawan yang bertugas di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kubar merupakan salah satu kabupaten yang berada diperbatasan negara Indonesia dengan Negara Serawak, Malaysia Timur.

Diantaranya, Rudi Suhartono (45) sejak tahun 1997 hingga kini bertugas sebagai Kepala Biro Harian Kaltim Post wilayah Kutai Barat (dulunya Manuntung-Red).

“Saya menjadi wartawan di koran Manuntung sejak 1997, sempat bertugas di Kota Samarinda, kemudian di Tenggarong, Kukar (dulu Pemda Kutai-Red). Bupatinya masa itu Almarhum H Syaukani HR. Sempat beberapa bulan saya ditugaskan di Kota Balikpapan. Tahun 1998 ditugaskan Perwakilan Manuntung di Pembantu Bupati Wilayah Melak. Membawahi Pembantu Bupati Wilayah Long Iram,” ujarnya kepada Harian Fakta Pers dan faktapers.id, Minggu (10/2/19), di Sendawar.

Rudi Suhartono merupakan wartawan perintis usulan pembentukan Kabupaten Kutai Barat hingga diresmikan 1999, sudah 22 tahun hingga 2019 ini ia menjadi wartawan. Dia mengakui ada pahit dan getir saat berada dilapangan dalam peliputan berita.

“Kondisi akses jalan darat di Kubar pada 20 tahun silam belum terbuka (terisolir), kala itu telekomunikasi seluler atau telepon genggam (handphone/HP) memang belum ada di Kubar,” katanya.

Dia menyebut sukar untuk dikenang kondisi Kubar pada 20 tahun silam. Belum ada jaringan telekomunikasi seluler, listrik PLN terbatas, jalan darat Kubar-Samarinda belum terbuka dengan layak seperti saat ini sudah beraspal. Tetapi sebagai seorang wartawan, tetap bersemangat melaksanakan kegiatan jurnalistik.

“Saat itu belum ada komputer, setiap hari berita diketik menggunakan mesin ketik manual. Selanjutnya dikirim ke redaksi. Tetapi semangat mencari dan mengolah berita tetap tinggi. Karena menyampaikan informasi kepada masyarakat paling utama,” tambah Rudi.

Rudi Suhartono berharap melalui peringatan HPN 2019 ini, kebebasan pers akan semakin kuat. Dengan berpedoman pada UU RI Nomor 40/1999 tentang Pers, kemerdekaan pers dijamin sebagai hak azasi negara. Menurutnya, era milenium ini juga telah sampai di Kubar. Jaringan telekomunikasi seluler di Kubar sudah sama dengan kota besar lainnya di tanah air, bahkan akses sarana prasarana transportasi saat ini cukup moderen.

“Selamat Hari Pers Nasional tahun 2019. Melalui kebebasan pers masyarakat dapat mengetahui berbagai peristiwa, termasuk kinerja pemerintah, sehingga muncul mekanisme check and balance, kontrol terhadap kekuasaan, maupun masyarakat sendiri,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Harian Fakta Pers dan faktapers.id untuk wilayah Kubar dan Mahulu, Imran (42) menyebut pers sangat penting bagi seluruh ruang lingkup kehidupan di dunia. Dia mengatakan pers merupakan pilar keempat demokrasi, melengkapi eksekutif, legeslatif, dan yudikatif. Dia berharap pada era digital ini wartawan yang bertugas di kawasan perbatasan, daerah terpencil dan terluar, akan semakin dalam berkomunikasi, membantu masyarakat memberitakan kondisi isolasi daerah tertinggal, agar bisa segera terbuka dan maju dalam pembangunan.

“Sebagai wartawan yang ditugaskan di Kubar sejak 10 tahun silam, kendala utama belum tersambung jaringan seluler. Akses darat keluar daerah sangat sulit. Untuk komunikasi wajib mengandalkan warung telepon (wartel) dan juga melalui Kantor Telkom Melak, sangat berjasa dalam membantu internet saat saya akan mengirim berita ke redaksi,” urainya.

“Saya tidak bisa membayangkan kemajuan teknologi IT dalam 7 tahun terakhir sangat cepat, hingga merambah Kubar dan Mahulu. Meski ada sejumlah titik blank spot telekomunikasi, tetapi saat ini sambungan telepon seluler sudah bisa berkomunikasi langsung dari Kecamatan Long Apari, Mahulu, yang berbatasan dengan Serawak, Malaysia,” ungkap Imran.

Sedangkan Kepala Biro Harian Umum Swara Kaltim wilayah Kubar dan Mahulu, Alfian Nur, mengakui hal yang sama. Menurutnya, kemajuan Kubar dan Mahulu di era digital ini, kedepan akan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat.

“Selamat HPN 2019. Wartawan dalam tugas mulia sebagai kontrol sosial. Kebebesan pers yaitu mengabarkan apapun sesuai dengan kondisi dilapangan tanpa intimidasi dari pihak manapun. Harus berpegang teguh pada kode etik dan etika pers, sesuai dengan UU 40/1999 tentang Pers,” kata dia.

Senada diungkapkan Elvira Yosevina (28), yang merupakan Reporter RRI Sendawar. Dengan momen HPN 2019 menurutnya, menjadi motivasi untuk semakin gencar memberikan informasi kepada publik melalui corong radio.

“Meliput di wilayah pedalaman, perbatasan dan terpencil, penuh keterbatasan. Sukanya banyak dech dapat pengalaman. Ketemu orang-orang hebat, dengan berbagai macam karakter. Selain itu, sesama rekan-rekan jurnalis disini saling mendukung,” urainya.

Elvira bercerita, setiap hari bergelut dengan dunia jurnalis, lebih banyak suka daripada dukanya. Dia mengaku berprinsip, apapun pekerjaan harus dicintai. Sehingga tidak akan ada hambatan dalam melaksanakan pekerjaan.

“Selamat Hari Pers Nasional tahun 2019, saya lebih bahagia jika dapat memberitakan kepada publik kondisi suatu daerah diperbatasan sesuai apa adanya,” ujar Elvira Yosevina yang merupakan salah satu dari tiga reporter RRI terbaik dari perbatasan.

Tak ketinggalan Kepala Biro Tribun Kaltim Kutai Barat, Febriawan. Dia mengucapkan selamat memperingati Hari Pers Nasional untuk semua rekan jurnalis dikawasan perbatasan.

“Kebebasan pers bertujuan untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Sehingga media massa dimungkinkan untuk menyampaikan beragam informasi,” singkatnya.

Sejumlah wartawan lainnya di Kubar, diantaranya Henry Situmorang (Pimpred wartakubar.com), Andi Ichal (Kepala Perwakilan infosatu.co wilayah Kubar), Daniel Bendari (Kepala Biro Kubar Surat Kabar Indonesia Pos), Lilis (kabarkubar.com), dan sejumlah wartawan lainnya, mengucapkan selamat Hari Pers Nasional 2019.

“Selamat Hari Pers Nasional tahun 2019. Salam kami semua jurnalis diperbatasan NKRI untuk kawan jurnalis se-Indonesia, dan se-dunia,” tandas Andi Ichal. iyd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *