Jurang Diujung Runway, Bandara Melalan Sendawar akan Usulkan Ke Dirjen untuk Menimbun

×

Jurang Diujung Runway, Bandara Melalan Sendawar akan Usulkan Ke Dirjen untuk Menimbun

Sebarkan artikel ini

Kutai Barat, faktapers.id – Keberadaan Bandara Melalan Sendawar, Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sangat penting bagi masyarakat dua kabupaten, yakni Kubar dan Mahakam Ulu (Mahulu). Bandara itu menjadi satu-satu tumpuan moda transportasi udara tercepat untuk ke ibukota provinsi atau keluar Kubar.

Meski sejumlah sarana prasarana penunjang di bandara itu saat ini sudah cukup lengkap, namun runway (landasan pacu) di Bandara Melalan, penggunaannya belum optimal.

“Runway Bandara Melalan Sendawar saat ini panjangnya 1.300 meter. Tetapi belum bisa dioptimalkan penggunaannya, karena terdapat jurang di runway 21,” terang Kepala Unit Pengelola Bandara Umum (UPBU) Melalan Sendawar, Sumariyanto, Kamis (7/2/2019) kepada wartawan di Sendawar.

Dia menambahkan, semula perpanjangan landasan pacu sejak dua tahun lalu menjadi 1.300 meter keberadaannya saat ini. Hal itu untuk diusulkan agar bisa didarati oleh armada pesawat terbang jenis ATR-42 dan ATR-72.

“Jurang diujung runway 21 ada rencana dilakukan penimbunan agar bisa rata dengan runway. Diujung runway harus ada Runway End Safety Area (Resa). Yaitu area yang dikosongkan untuk menghindari kecelakaan ketika pesawat melakukan pendaratan melampaui batas (over shooting),” jelasnya.

Sumariyanto menyebut pihaknya sudah pernah mengusulkan kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk penimbunan jurang diujung runway tersebut. Tetapi hingga kini belum terealisasi.

“Rencana akan diusulkan lagi agar bisa direalisasikan pada tahun 2020 mendatang. Bahkan selain penimbunan jurang diujung runway, akan diusulkan untuk menambahlagi ukuran panjang runway Bandara Melalan Sendawar menjadi 1.400 meter,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, jika panjang runway tersebut menjadi 1.400 meter, maka tidak diragukan lagi armada pesawat jenis ATR-42 dan ATR-72 akan mudah lepas landas dan mendarat di bandara itu.

“Pada lokasi Resa, perlu ada Stopway atau area tambahan diujung runway untuk menahan pesawat yang berhenti. Pada stopway itu juga perlu dibuat Blast Pad atau area berupa perkerasan agar mampu menahan jika ada pesawat yang tergelincir,” pungkasnya.iyd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *