Jakarta, faktapers.id – PT Pertamina (Persero) menyatakan pelaksanaan Program BBM Satu Harga menghadapi banyak tantangan. Tantangan tersebut khususnya dihadapi oleh Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I dalam melaksanakan penyaluran BBM Satu Harga di kawasan Sumatra bagian utara.
General manager Pertamina MOR I Agustinus Sentanu Basuki mengatakan saat ini Pertamina telah mendirikan 125 lembaga penyalur BBM Satu Harga secara nasional. Dari jumlah tersebut, 22 di antaranya terdapat di Sumatera bagian utara.
BBM Satu Harga ke 22 lembaga di Sumatra bagian utara tersebut disalurkan dengan menggunakan jalur darat dan laut. Dalam penyaluran tersebut, Sentanu mengatakan hambatan sering muncul.
“Di darat, medan kadang cukup berat. Kondisi keamanan di jalan merupakan tantangan yang harus dihadapi, sehingga kadang perlu pengamanan khusus dari TNI/Polri,” katanya, Senin (11/2).
Sementara itu di laut, hambatan biasanya datang dari kondisi cuaca dan ombak yang ekstrim. “Itu sering menjadi tantangan yang harus kami hadapi,” katanya.
Meskipun mendapatkan tantangan tersebut, Pertamina tetap berupaya melaksanakan Program BBM Satu Harga dengan baik demi membantu masyarakat. Di Kepulauan Nias, Pertamina bahkan berencana menambah jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga.
Penambahan tersebut dilakukan karena program tersebut cukup membantu masyarakat. “Sebelum ada Program BBM Satu Harga, harga BBM berkisar antara Rp9.000 sampai dengan Rp10 ribu per liter. Setelah program dijalankan, harga BBM turun menjadi Rp6.450 untuk premium dan Rp5.150 untuk solar,” imbuhnya. fp01