Pembangunan Ekonomi Bali Berlandaskan Nangun Sat Kerthi Loka Bali

×

Pembangunan Ekonomi Bali Berlandaskan Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Sebarkan artikel ini

Bali, faktapers.id – Wakil Gubernur Bali Dr. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, M.Si mengatakan visi pembangunan di Bali saat ini Nangun Sat Kerthi Loka Bali mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan Krama dan Gumi Bali yang sejahtera dan bahagia. Sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Hal tersebut diungkapkan dalam diskusi publik dengan tema “Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam membangun ekonomi Bali yang digelar oleh Mandiri Jaya Organizer di Meeting Room The Vasini Hotel Jl WR Supratman No. 288 Denpasar Bali, Rabu (20/02).

“Guna melindungi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali kami jajaran Pemprov Bali telah menutup toko-toko nakal di wilayah Benoa yang terafiliasi dengan travel agent dari Tiongkok yang sangat merugikan pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif di Bali, karena toko tersebut menabrak norma kesantunan serta merusak citra Bali di mata internasional” tegas pria yang akrab disapa Cok Ace.

Pernyataan tersebut diungkap setelah ditemukannya toko-toko yang menjual produk asing yang disamarkan seolah produk lokal Bali dengan pembayaran menggunakan aplikasi We Chat sehingga tidak ada perputaran uang di Bali.

Dalam diskusi tersebut juga menghadirkan narasumber Dirut BPR Kanti I Made Arya Amitabha, S.E., M.M yang menyatakan bahwa BPR Kanti sebagai bank lokal akan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan berbagai keperluan, seperti untuk pengembagan usaha, modal kerja, pembelian kendaraan, kepemilikan dan perbaikan rumah bahkan untuk keperluan insidentil seperti biaya berobat, hajatan atau keperluan pendidikan anak. Selain itu BPR berkomitmen mempermudah akses permodalan bagi UMKM melalui edukasi pendampingan usaha.

Selain itu Dr. Ketut Rasmini, S.E., M.Si., AK., CA selaku Dosen FEB Universitas Udayana Bali menyatakan bahwa peran perempuan di Bali memiliki kewajiban ganda selain mengurus rumah tangga juga ikut mencari nafkah karenanya kewajiban perempuan di Bali lebih beragam dibandingkan dengan perempuan lain di Indonesia. Maka tidak heran di Bali banyak asosiasi atau perkumpulan para pengusaha wanita antara lain IWAPI, Perwira, Apva, BKOW yang mayoritas pelaku usahanya adalah perempuan.

Sementara itu Wakil ketua Umum 1 IWAPI, Ni Wayan Parwati Asih, Spd, Mpd, menyatakan dukungannya terhadap program Nangun Sat Kerthi Loka Bali sebagai spirit pembangunan ekonomi Bali guna menunjang pembangunan nasional khususnya propinsi Bali.

“Kami mendukung segala upaya yang dilakukan Pemprov Bali guna melindungi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pasar global” pungkasnya. ans

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *