Kutai Barat, faktapers.id – Setelah dilakukan peningkatan terhadap sarana prasarana Bandar Udara (Bandara) Melalan Sendawar, Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sejak dua tahun lalu, pada tahun ini bandara itu akan semakin dipercantik dengan akan dibangunnya sejumlah proyek sarana prasarana yang saat ini sedang dalam proses lelang.
Kepala Unit Pengelola Bandara Umum (UPBU) Melalan Sendawar, Sumariyanto, dalam keterangan pers kepada wartawan di Sendawar pada Kamis (7/2/2019) mengatakan, ada empat proyek yang akan dibangun pada 2019 ini di bandara dengan penerbangan komersil itu.
Diantaranya, pembangunan Gedung Administrasi, untuk mengganti dan memperbesar (luas) gedung administrasi yang sudah ada menjadi ukuran 200 meter persegi. Kemudian pembangunan gedung operasional berupa rumah dinas sebanyak enam pintu. Juga pembuatan Ground Support Equipment (GSE) dan pengadaan peralatan ground, serta pembangunan turap untuk menahan air disepanjang saluran terbuka sekeliling bandara.“Biayanya bersumber dari APBN, dan kini sedang dalam proses lelang proyek. Sesuai Keputusan Presiden nomor 16/2018, lelang dengan nilai proyek diatas Rp 10 miliar diambil alih oleh pusat. Karena sejumlah proyek itu dengan anggaran biaya berkisar dibawah Rp 10 miliar, maka mengikuti Satuan Pelaksana (Satpel) Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa wilayah 10 Tarakan,” urai Sumariyanto.
Dia membeberkan, saat ini sudah ada gedung terminal baru yang cukup luas dibangun sejak dua tahun lalu di bandara itu. Bahkan dengan kondisi runway (landasan pacu) dengan panjang 1.300 meter, Bandara melalan sudah cukup layak dalam penerbangan komersial.
“Pembangunan gedung administrasi dan gedung operasional, guna meningkatkan kinerja seluruh pegawai dilingkup Bandara Melalan Sendawar. Saat ini penerbangan di bandara ini dilayani oleh Express Air dengan pesawat jenis ATR-42. Kedepan diharapkan agar mampu didarati oleh pesawat jenis ATR-72,” bebernya.
Terkait dengan rencana pembuatan Ground Support Equipment (GSE), menurut Sumariyanto sangat penting. GSE merupakan peralatan untuk melayani pesawat terbang sebelum keberangkatan maupun setelah tiba di bandara.
“GSE merupakan peralatan ground handling (penanganan atau pelayanan) terhadap para penumpang berikut bagasi, kargo pos, peralatan pembantu pergerakan pesawat terbang selama berada di bandara. Fungsi umum GSE meliputi ground power operations, aircraft mobility, dan loading operations (penumpang dan barang),” ucapnya.
Sumariyanto mengungkapkan, pada tahun ini UPBU Melalan Sendawar mengelola sekitar Rp 14 miliar anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Itu meliputi belanja pegawai, belanja rutin, belanja modal, serta belanja barang,” sebutnya.
Diketahui, setiap hari dibandara itu terdapat waiting list (daftar tunggu) penumpang. Bandara Melalan Sendawar melayani penerbangan maskapai Xpress Air melayani rute Sendawar-Balikpapan serta Sendawar-Samarinda.
Selain itu, ada satu armada penerbangan yang juga beroperasi di bandara itu, yakni maskapai milik AirFast merupakan penerbangan carter, sesuai schedule yang diperlukan pencarter.
“Data terakhir, untuk semua penerbangan dan rute hampir 4.000 penumpang yang tercatat setiap bulan di bandara ini,” ucapnya.
“Sesuai status bandara ini adalah bandara pengumpan untuk mengantar pada bandara pengumpul. Selanjutnya penumpang dapat mencari alternatif penerbangan lanjutan pada bandara pengumpul, yaitu Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan,” pungkasnya.iyd