Bandung, faktapers.id – Puluhan mortir diduga sisa perang ditemukan terbenam di halaman rumah milik warga Kelurahan Dago, Kota Bandung, Selasa (5/3) kemarin.
Hingga kemarin, jumlah mortir yang berhasil ditemukan dan diamankan mencapai 87 buah. Pencarian lanjutan pun dilakukan hari ini atas diduga masih ada mortir-mortir lain yang masih tertimbun.
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Irman Sugema menyatakan sebanyak 87 buah mortir itu adalah buah dari penyisiran dan evakuasi yang melibatkan unit penjinak bom (jibom) Polda Jawa Barat sejak siang hingga malam hari kemarin.
Irman mengatakan hari ini akan dilanjutkan kembali dengan melibatkan tim penjinak bahan peledak dari Zeni Tempur TNI AD Kodam III/Siliwangi dan Gegana Brimob Polda Jabar.
Berdasarkan analisa sementara, kata Irman, mortir tersebut diperkirakan merupakan benda yang pernah digunakan pada Perang Dunia (PD) II silam.
“Ada dugaan jenis mortir pada masa perang dunia ke-2,” ucapnya di Bandung kemarin.
Sementara untuk mengantisipasi hal yang tak terduga, seluruh mortir yang telah dievakuasi diserahkan ke Paldam Kodam III/Siliwangi untuk dianalisa lebih lanjut.
“Lokasi penemuan mortir juga akan kita sterilkan,” tambah Dandim 0618 BS Letkol Inf M Herry Subagyo di tempat yang sama.
Dari 87 mortir yang telah diamankan tersebut, Herry menerangkan benda peledak itu memiliki kaliber 80 milimeter.
“Jadi kalau kita lihat dengan kondisi atau bentuknya itu mortir model lama. Daya ledak, belum tahu ya produksi sekarang dan dulu. Secara umum, titik ledak radius 20 meter masih mematikan,” katanya.
Herry menilai penemuan mortir hingga puluhan buah yang terkubur di satu titik ini bisa dibilang yang terbanyak yang pernah terjadi. Oleh karena itu, sambungnya, hari ini pencarian dilanjutkan kembali dengan menggunakan alat bantu.
“Kita akan pakai alat detektor logam agar bisa tahu kemungkinan masih ada tidaknya di dalam itu,” katanya.
Mortir yang tertimbun di halaman rumah warga itu semula ditemukan tukang bangunan yang sedang bekerja di sana. Kejadian itu berawal ketika tiga tukang bangunan tengah bekerja membuat kanopi di rumah yang ditempati warga bernama Kevin Permana.
Awalnya, tiga orang itu sedang menggali tanah untuk membuat fondasi pembuatan garasi dan atap kanopi sekitar pukul 08.00 WIB, Selasa (5/3). Dua jam kemudian, ketika sedang menggali lubang kedua, pada kedalaman sekitar 50 cm mereka mendapati satu buah motir dalam keadaan berkarat.
Mortir langsung diangkat dan dipindahkan ke atas tanah. Saat itu pun mereka melihat masih ada satu buah mortir yang masih tertanam di dalam tanah galian.
Penemuan mortir kedua itu tak mereka angkat, dan pemilik rumah pun melaporkan temuan itu ke kepolisian setempat. Lalu, anggota Polsek Coblong didampingi tim Inafis Polrestabes Bandung dan tim Gegana Jihandak Brimob Polda Jabar pun langsung turun untuk mengamankan mortir-mortir lainnya.
Pada masa perang, sekitar 1943-1944, kawasan Dago dikenal sebagai salah satu kawasan tempat tentara Jepang yang kala itu menjajah Indonesia untuk menyembunyikan persenjataan. Salah satunya di sebuah lubang tebing atau gua0 yang kemudian oleh penduduk setempat dinamakan Goa Jepang. Di dalam gua yang letaknya masuk kawasan Taman Hutan Raya Ir Djuanda tersebut pun didapati banyak amunisi peninggalan tentara Jepang.fp01