Kutai Barat, faktapers.id – Warga masyarakat Kampung Kenyanyan, Kecamatan Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kaltim, melaporkan sejumlah keluhan mereka kepada Anggota Komisi IV DPRD Kaltim dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Martinus ST MSi yang berkunjung kemasyarakat di kampung itu, sehari lalu.
Enam bidang yang sangat dibutuhkan dan diharapkan masyarakat Kampung Kenyanyan agar bisa disampaikan oleh anggota DPRD kepada Pemerintah,baik provinsi maupun kabupaten untuk segera diperhatikan, demi kesejahteraan masyarakat.
“Yaitu akses jalan poros dari Kampung Kenyanyan menuju ibukota Kecamatan Siluq Ngurai yang saat ini parah berlumpur. Kami berharap agar Pak Martinus sebagai Anggota DPRD Kaltim bisa menyampaikan hal ini kepada Pemkab Kubar dan Pemprov Kaltim, agar dibantu pengerasan aspal atau beton bertulang,” ungkap salah satu warga Kenyanyan, Markus Roni (40).
Warga Kenyanyan lainnya, Sayko (35) dengan keluhan lain. Dia bercerita panjang lebar bahwa bidang pendidikan di kampung itu sangat tertinggal mutunya. Penyebabnya kata Sayko, karena Sekolah Dasar (SD) di Kampung Kenyanyan, guru dan kepala sekolahnya jarang masuk mengajar.
Hal itu kata dia, berpengaruh besar pada mutu pendidikan anak didik.
“Guru yang mengajar di SD yang ada disini jarang masuk mengajar. Dalam sebulan mungkin hanya 15 hari turun mengajar kesekolah,” katanya.
“Begitu juga kepala SD itu, dalam satu tahun mungkin hanya 10 kali turun kesekolah disini. Karena rumah tempat tinggalnya di ibukota kecamatan. Setiap hari hanya ada guru yang berstatus honorer (PTT) yang rajin turun mengajar,” beber tokoh pemuda ini.
Dikonfirmasi terpisah, Martinus yang merupakan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim yang membidangi Pendidikan, Kesehatan, Pemuda dan Olahraga, Seni Budaya, Tenaga Kerja, dan Keagamaan, menyatakan telah menyerap aspirasi masyarakat Kampung Kenyanyan.
Menurutnya, aspirasi masyarakat itu segera disampaikannya kepada Pemkab Kubar, dan akan dibawa dalam rapat di DPRD Kaltim. Karena apa yang dikeluhkan masyarakat, menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Masalah akses jalan ke ibukota kecamatan itu utama diperlukan. Berlanjut masalah tenaga guru pengajar dan kepala sekolah yang jarang masuk mengajar, agar Dinas Pendidikan Kubar segera meninjau kelapangan. Karena Jika oknum PNS/ASN malas bekerja, merupakan kesalahan besar,” ungkapnya dalam konferensi pers di Sendawar, Jumat (23/3/19).
“Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengajar disana (SD) di Kampung Kenyanyan tidak jelas. Mengapa demikian, sistem mengajar dalam sebulan hanya 15 hari menyalahi aturan. Setiap hari Senin, informasinya murid tidak pernah melaksanakan upacara bendera. Bahkan syukuran 17 Agustus setiap tahun tidak pernah diadakan,” tambah Martinus.
Lebih jauh Martinus mengatakan, Kampung Kenyanyan terisolir, karena termasuk daerah blank spot signal selular. Warga sangat kesulitan berkomunikasi selular. Bahkan terkait tenaga perawat Puskesmas, masyarakat sangat mengharapkan untuk diadakan.
“Saya akan bawa aspirasi masyarakat ini ke DPRD Kaltim, juga disampaikan kepada Pemkab Kubar. Hal utama yang dibutuhkan masyarakat Kampung Kenyanyan adalah akses jalan menuju ibukota kecamatan, SDM pendidikan (guru), tenaga medis (perawat), listrik PLN, tower komunikasi seluler, serta masalah tenaga kerja (lokal) harus diutamakan seluruh perusahaan diwilayah itu,” tandasnya. iyd