Bandar Lampung, faktapers.id – Agar tim sukses para kontestan politik takut, kecurangan Pemilihan Umum harus dijadikan musuh bersama. Begitu penegasan anggota MPR RI Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf.
“Kita jadikan kecurangan dalam pemilu sebagai musuh bersama sehingga timses manapun takut untuk melakukan kecurangan,” ujarnya dalam sebuah diskusi bertema “Etika Politik dalam Pemilu” di sebuah hotel berbintang di Kota Bandar Lampung, Jumat malam (22/3).
Muzammil pun menjelaskan konstitusi sudah mengatur prinsip dasar pelaksanaan pemilu seperti tertuang dalam Pasal 22E UUD NRI Tahun 1945 yang menyebutkan Pemilu dilaksanakan dengan Luber Jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil) dan damai. Dengan Luber Jurdil seharusnya pemilu bebas dari kecurangan.
“Kekhawatiran terjadinya kecurangan dalam pemilu sangat terasa. Contohnya keterlibatan aparat untuk pemenangan salah satu calon,” sambungnya.
Papar Muzammil, keterlibatan aparat sudah tersebar di media sosial dan perlu diklarifikasi di lapangan.
“Aparat seperti kepolisian sudah mengklarifikasi soal keterlibatannya itu, misalnya dalam soal Sambhar. Ini semakin menambah kecurigaan. Kita mengimbau polisi dan TNI untuk tetap netral,” tegasnya.
“Jika Polri dan TNI tegas menyatakan netral maka saya yakin keamanan terjaga karena keduanya memegang kekuatan keamanan dan keselamatan negara ke depan,” lanjutnya.
Untuk mencegah kecurangan, Muzammil berharap media mainstream dan media sosial perlu membuat komitmen pemilu Luber Jurdil dan damai.
Diakui Muzammil juga, pemilu 2019 adalah pemilu yang paling panas dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.
“Kalau bisa melewati pemilu ini maka demokrasi Indonesia luar biasa,” cetusnya lagi. oss