Majalengka, faktapers.id – Sekda Kabupaten Majalengka H. Ahmad Sodikin didampingi Asda II Pembangunan H. Abdul Gani dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka H. Alimudin, membuka secara resmi kegiatan penggalangan komitmen pencegahan dan penanggulangan stunting, yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, di Gedung Graha Sindangkasih Majalengka, Rabu (27/3).
Dikatakan Sekda Majalengka H. Ahmad Sodikin bahwa Jawa Barat saat ini masuk ke daftar daerah yang memerlukan penanganan serius terkait kasus stunting. Hal itu seperti data pemerintah pusat terkait program Penanganan Stunting Tahap 2.
Terkait itu, pihaknya sudah meminta dinas terkait untuk melakukan pendataan guna mengetahui data pasti berapa kasus stunting di Kabupaten Majalengka. Dengan demikian, akan lebih memudahkan dalam melakukan penanganan.
“Ini program tahap 2 penanganan stunting. Pertama, 10 kabupaten yang menjadi fokus penanganan stunting. Sekarang tahap kedua ada 60 kabupaten/kota di Indonesia, termasuk di dalamnya Kabupaten Majalemgka. Dalam hal ini Pemkab Majalengka telah menugaskan Dinas Kesehatan untuk memetakan secara benar, data tentang kasus stunting di Kabupaten Majalengka,” katanya.
Ditambahkannya, di luar penanganan mereka yang sudah terkena stunting, ada hal lain yang dianggap lebih penting, yakni menyikapi kasus ini dengan pencegahan sejak dini. Disini diperlukan evaluasi atas apa penyebabnya secara menyeluruh terkait kasus stunting ini di Kabupaten Majalengka. Makanya kegiatan ini sangat penting dalam penggalangan komitmen pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Majalengka.
“Tentunya yang paling baik adalah pencegahan agar kasus kasus ini tidak timbul, karena pada dasarnya stunting ini tumbuh di orang orang yang termasuk kategori miskin akibat dari asupan gizi atau gizi buruk. Maka diperkirakan penanganan yang menyeluruh terutama kepada ibu ibu hamil, balita dan lainnya,” pungkasnya. lintong situmorang