Kutai Barat, faktapers.id – Menjelang dilaksanakannya Pemilu Serentak pada 17 April mendatang, Ketua Umum DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kaltim, FX Sumardi SSos mengimbau generasi muda, yakni pengguna media sosial (Medsos) terutama facebook dan lainnya, agar bisa menggunakannya secara bijak.
FX Sumardi mengatakan DPD KNPI Kubar siap menciptakan suasana kamtibmas se-Kubar. Salah satu tugas pemuda KNPI Kubar turut menyukseskan Pemilu Serentak 17 April 2019 agar berjalan lancar, aman dan damai.
“Pesta demokrasi (Pemilu) wajib dilaksanakan secara gembira, bebas dari hoax, ujaran kebencian (hate speech), fitnah, isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA), serta isu primordialisme (perasaan kesukuan yang berlebihan),” jelasnya kepada wartawan, sesaat usai menghadiri Musorkablub KONI Kubar di Gedung TP-PKK di Sendawar, Jumat (29/3/19).
“Jauhi isu SARA dan primordialisme. Intinya NKRI harga mati, sekali merdeka tetap merdeka. Jangan mengumbar ujaran kebencian, tidak men-share (membagikan) berita-berita yang belum tentu kebenarannya, jauhi hoax (berita bohong). Karena pemuda harus menjadi perekat bangsa,” tambahnya.
FX Sumardi berharap generasi milenial (pemuda) tidak salah dalam menggunakan medsos atau asal-asalan berkomentar tanpa bukti jelas. Menurutnya, jangan terlalu mudah men-judge (menilai, menghakimi, mengadili, memojokkan) sesama di medsos.
Termasuk mengkritik kinerja pemerintah melalui medsos secara berlebihan. FX Sumardi mengatakan bahwa pemerintah tidak anti terhadap kritik. Namun, saran dan kritik hendaknya memiliki argumentasi dan dasar kuat, disertai masukan dan solusi yang membangun.
“Keterbukaan informasi ini siap disikapi. Kritikan yang dikemukakan oleh seseorang akan dinilai positif asalkan bersifat membangun daerah lebih maju, punya solusi yang terbaik untuk kedepannya,” urainya.
“Sebagai pengguna medsos, saran atau kritik yang dilontarkan harus bisa memunculkan ide dan gagasan cerdas. Ibarat bermain sepak bola kita harus sportif. Jangan hanya melihat dari satu sisi, hanya keinginan pribadi,” ujarnya.
Menurutnya, dalam melontarkan kritikan terkait kepentingan dan kemaslahatan masyarakat, tidak boleh hanya membawa pendapat pribadi. Dia menyebut, dalam berkomentar di medsos harus tahu tataran idealnya, bijak dan memiliki pemahaman yang lebih baik.
“Yang terjadi saat ini, terindikasi pihak-pihak yang memiliki pengalaman yang lebih baik, justru membuat pembelokan pendapat. Sangat berbahaya menjadi provokator atau memprovokasi, memecah-belah masyarakat,” ungkapnya.
“Sekali lagi, hindari komentar yang merusak persatuan dan kesatuan masyarakat. Terkait kinerja pemerintah, silahkan dikritik tapi dengan alasan yang tepat dan bukti akurat. Karena pemerintah bekerja untuk mensejahterakan masyarakat,” tukasnya.
DPD KNPI Kubar mensuport Pemilu Serentak 2019 menjadi pemilu damai, sukses, gembira, serta pemilu yang menghasilkan pemimpin yang akan membawa Indonesia maju dan sejahtera. “Jangan nodai pemilu serentak 2019 dengan berita hoax, ujaran kebencian, jauhi isu SARA, serta isu primordialisme.
“Saya melihat (di medsos) khususnya di Kubar akhir-akhir ini isu SARA dan primordialisme marak. Dalam waktu dekat DPD KNPI Kubar akan berkoordinasi dengan seluruh pengurus komisariat KNPI 16 kecamatan se-Kubar, agar bisa lebih memantau isu-isu semacam itu. Dan mengimbau agar generasi menjauhi isu provokatif,” pungkasnya. iyd