Jakarta, faktapers.id – Menjelang Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) undang seluruh Lapas dan Rutan se-Indonesia ramaikan Pameran Produk Unggulan Narapidana, dengan mengambil tema “Produktivitas yang berkualitas untuk Indonesia yang berkelas”, berlangsung mulai 26 – 29 Maret 2019 di Plasa Pameran Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Jumat (30/3).
Diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia, kegiatan ini dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, sekaligus meresmikan Pameran Produk Unggulan Narapidana tahun 2019, yang merupakan pameran ke-7 berkat kerjasama Kemenkumham dan Kementerian perindustrian.
Dalam sambutannya, JK mengapresiasi terselenggaranya pameran produk unggulan narapidana binaan Lembaga Pemasyarakatan tersebut.
Menurutnya, pembinaan-pembinaan memang dibutuhkan para narapidana untuk menjadi bekal ketika selesai menjalani hukumannya.
“Sekarang syukur bahwa sudah berbagai produksi yang dihasilkan oleh masyarakat kita yang dibina oleh lapas, bukan hanya untuk menghabiskan waktu tapi untuk membina masa depannya tapi juga bermanfaat untuk masyarakat lainnya,” kata JK dalam sambutannya.
Meramaikan kegiatan Pameran Produk Unggulan Narapidana, tidak absen Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar turut ambil bagian pada stan-stan yang disediakan Ditjen Pemasyarakatan, berbagai macam produk unggulan Narapidana Lapas Kelas I Makassar dibawa jauh-jauh dari Makassar hanya untuk memamerkan hasil karya warga binaan Lapas Kelas I Makassar dimata masyarakat luas.
Salah satu Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Makassar, Darmansyah, yang ikut dalam kegiatan tersebut mengakui bahwa kegiatan ini merupakan penghargaan atas pembinaan Narapidana, serta wadah untuk memamerkan hasil karya warga binaan Pemasyarakatan. Ia juga menyebutkan miniatur-miniatur yang dibawa Lapas Makassar ke pameran tersebut.
“Kita jauh-jauh dari Makassar pastinya, melalui kegiatan ini kita memiliki harapan besar untuk lebih menyukseskan pembinaan Narapidana di UPT, karena acara ini merupakan penghargaan atas tercapainya sistem dari Pemasyarakatan. Kita bawa berbagai macam miniatur dari Lapas Makassar seratus persen hasil dari buah tangan Narapidana, diantaranya Miniatur rumah toraja, lampu hias, miniatur sofa, tempat tisu dari kerak telur, miniatur kapal pinisi, dan ada beberapa lukisan” jelas Darmansyah.
Sehubungan dengan hal tersebut Kepala lapas kelas I Makassar, Budi Sarwono mengatakan kegiatan tersebut adalah Bentuk apresiasi Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, berkat kerja keras Narapidana dan keberhasilan pembimbingan kerja yang diberikan oleh petugas, sehingga Narapidana dapat lebih kreatif dibanding hanya diam di Lapas.
“Saya akui kegiatan ini adalah bentuk apresiasi Pak Menkumham dan ibu Dirjen Pas atas keberhasilan pembinaan Narapidana, juga sebagai apresiasi atas kreativitas produk yang dibuat Narapidana, sepertihalnya telah disampaikan oleh bapak Menkumaham WBP dari balik tembok dingin dan jeruji besi dapat membuat karya yang berkualitas” tutur Budi Sarwono.
Ia juga menambahkan akan harapannya setelah kegiatan ini ingin mengintensifkan produk-produk yang dibuat oleh Lapas Makassar khususnya pada pusat pembinaan Narapidana Lapas Kelas I Makassar.
“Saya harapkan setelah acara ini lebih diintensifkan lagi potensi-potensi Narapidana, baik dari segi kreativitasnya, pembinaannya, maupun mitra-mitra kerja sama yang dibangun Lapas Makassar dengan Instansi terkait” tambah Budi Sarwono. kartia