Harapan Indra Sjafri Usai Gagal Bawa Timnas Indonesia Pentas di Piala Asia U-23

×

Harapan Indra Sjafri Usai Gagal Bawa Timnas Indonesia Pentas di Piala Asia U-23

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Timnas Indonesia U-23 berhasil meraih kemenangan pertamanya dalam kualifikasi Grup K Piala Asia U-23 saat bersua Brunei Darussalam U-23 dengan skor tipis 2-1 di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3/19) malam.

Pada laga yang berlangsung menegangkan itu, Indonesia sempat unggul dua gol terlebih dahulu melalui kaki Dimas Drajad pada menit ke-31 dan Muhammad Raffi Syarahil (78′). Sementara itu, Brunei hanya mampu memperkecil kedudukan menjadi 2-1 melalui eksekusi penalti Azim Izamuddin Suhaimi pada menit ke-85.

Usai laga itu, Indra Sjafri menjelaskan alasannya merotasi banyak pemain pada laga melawan Brunei Darussalam.

“Kami perlu melakukan evaluasi kepada semua pemain. Jadi tadi banyak penggantian pemain yang kami lakukan, banyak rotasi yang kami lakukan dan juga perlu bagi kami memastikan bahwa ke depan para pemain tersebut memang pantas di tim sekarang,” tutur Indra dilansir dari situs resmi PSSI.

Pada pertandingan ini juga terjadi insiden tendangan penalti yang membuat kiper Indonesia U-23, Muhammad Riyandi harus diganjar kartu kuning dua kali.

Baca Juga  Curhatan Dimas Drajat Usai Jadi Kiper Dadakan Timnas Indonesia U-23

Sebelumnya, Riyandi mendapatkan kartu kuning lantaran menjegal pergerakan pemain Brunei di dalam kotak penalti. Kemudian, Riyandi sebenarnya mampu menggagalkan tendangan penalti pertama pemain Brunei, namun tendangan itu harus diulang lantaran kiper Barito Putera tersebut dianggap bergerak lebih dulu sebelum bola ditendang.

“Itu memang harus melakukan penyelamatan bola dan kartu kuning. Tapi kan saya enggak tahu regulasi baru, apakah penjaga gawang melangkah ke depan dapat kuning juga? Biasanya kan diperingatkan enggak boleh bergerak dulu. Tapi ini kan kartu kuning. Nah, ini nanti kita akan cari referensi tentang itu,” kata Indra.

Lebih lanjut, Indra mengakui skuat asuhannya kesulitan membongkar lini pertahanan rapat yang diperagakan pemain Brunei. Padahal dalam dua laga sebelumnya, Brunei kebobolan dari Vietnam enam gol dan oleh Thailand delapan gol.

“Seperti biasa, Brunei bermain dengan deep defending, turun sampai sepertiga lapangan, dan kami membongkar itu kurang sabar. Bahkan banyak hal-hal yang sebenarnya sudah kami kasih tahu. Kalau orang bermain deep defending, kita harus bermain lebih lebar, sirkulasi bola lebih cepat dan banyak melakukan tendangan-tendangan dari luar kotak penalti,” jelas Indra.

Indra Sjafri juga mengungkapkan keinginannya terkait Liga 1 2019 yang bakal bergulir mulai Mei nanti. Dia ingin, para pemain U-23 yang saat ini dikontrak klub Liga 1 bisa mendapatkan menit bermain yang cukup.

“Jadi kami berharap nanti di pertemuan manajer Liga kami ingin pemain-pemain kelahiran berumur 23 tahun ke bawah diberikan tempat tiga atau dua orang yang bermain di kompetisi. Jadi mereka bisa dapat jam terbang di kompetisi. Tapi kalau nanti memang itu tidak bisa diterima oleh Liga atau tim, kita cari bentuk lain untuk TC (training centre/pemusatan latihan),” ujarnya. ia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *