Jakarta, faktapers.id – Ketua Umum Partai Gerindra yang sekaligus calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sempat melontarkan tiga pesan saat Ratna Sarumpaet mengaku dianiaya oleh sekelompok orang hingga mukanya lebam.
Hal itu diungkap oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal ketika bersaksi pada kasus hoaks atas terdakwa Ratna di Pengadilan Jakarta Selatan, Ampera Raya, Pasar Minggu, Selasa (9/4/17).
Menurut Said, pesan itu disampaikan Prabowo dalam pertemuan dengan para tokoh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Lapangan Polo, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/10/18) lalu.
“Pak Prabowo mengatakan satu, sebaiknya lapor polisi dan laporakan visum. Dan kedua, tidak boleh ada kekerasan dalam demokrasi, demokrasi harus sama dan adil,” ungkap Said Iqbal di depan majelis hakim seperti dilansir dari Okezone.com.
Iqbal menyebut, saat itu Prabowo juga mengaku siap menemui Kapolri jika laporan “penganiayaan” Ratna Sarumpaet tidak ditindaklanjuti oleh penyidik.
Baca Juga Puskaptis: Prabowo 47,59% dan Jokowi 45,37%
“Kalau memang ada kekhawatiran laporan tidak ada tanggapan dari polisi, pak Prabowo bersedia bertemu dengan Kapolri,” kata Iqbal.
Kemudian, hakim menanyakan kepada Said Iqbal, bagaimana reaksi Ratna Sarumpaet usai mendengar pesan dari Prabowo Subianto?
“Saya melihat kak Ratna hanya banyak diam,” jawab Said.
Said bercerita jika dalam pertemuan Ratna Sarumpaet dengan Prabowo terkait drama penganiyaan, dirinya hadir belakangan. Wakil Ketum Gerindra Fadli Zon, Amien Rais dan Nanik S Deyang juga ada.
Hakim menanyakan isi pembicaraan Ratna Sarumpaet dengan Prabowo. Namun, Said Iqbal mengaku tidak mengetahui lantaran dirinya datang terlambat ke dalam ruangan.
“Saya enggak tahu, karena saya telat sedikit, tapi itu begitu mengalir saja,” ujar Said.
Agenda sidang lanjutan Ratna Sarumpaet hari ini mendengar keterangan saksi. Selain Said Iqbal, koordinator JPU sudah menghadirkan Ruben, Chairulah dan Harjono untuk bersaksi. fp01
