Headline

SMKN 3 Gowa Memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi

4711
×

SMKN 3 Gowa Memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi

Sebarkan artikel ini

Gowa, faktapers.id – Sebanyak 353 orang siswa SMKN 3 Gowa mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang akan berlangsung selama 3 hari yang dilaksanakan pada tanggal 8 hingga 10 April 2019 di gedung SMKN 3 Gowa, Kecamatan Somba Opu, Senin ( 8/4/19).

Di kegiatan UKK ini ada 9 jurusan yang diterapkan dan masing-masing ruang Tempat Uji Kompetensi (TUK) dalam lingkup sekolah tersebut.

Di antaranya jurusan Batik, Kulit, Logam, Desain Komunikasi Visual (DKV), Las, Otomotif, Kria Kreatif Kayu, Alat Berat dan jurusan Keramik.

Untuk jurusan Batik, SMKN 3 Gowa telah mengutus 8 orang siswa-siswinya ke Solo, tepatnya di kampung Batik Lawean. Kedelapan siswa-siswi ini telah menyelesaikan praktek dan UKKnya di Solo.

Selain itu ada 14 siswa – siswi jurusan kulit yang ikut dalam ajang UKK ini dan sebanyak 9 orang yang diutus di Jogja selama 3 bulan

Sementara dijurusan Logam ,ada 5 peserta siswa dan sebanyak 13 siswa, juga lanjut di Jogja.

Dan untuk jurusan Las diikuti 38 orang peserta yang dibagi dalam sesi yang bejalan selama 3 hari juga dan sudah ada beberapa yang telah mengikuti UKK di Pulau Jawa.

Di ruangan Lab terdapat 22 peserta didik yang mengikuti UKK ini. Sedangkan di jurusan Otomotif ikut sekitar 64 peserta dan ada 3 bagian yakni elektrikal, chasis dan engine.

Semua dari sekian jurusan yang dapat ditemui oleh wartawati FP, diungkap oleh para tenaga pendidik sesuai jurusan masing-masing.

Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Sudirman. G, sekaligus guru jurusan Otomotif di SMKN 3 Gowa banyak menjelaskan terkait kelebihan guna mengikuti UKK ini yang dalam hal ini masih diuji oleh gurunya yang selanjutnya akan dilaksanakan secara eksternal.

Setelah lulus UKK ini akan direkomendasikan untuk penerbitan sertifikat yang di kirim ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Sementara Kepala SMKN 3 Gowa, Drs. H. Karnedy Bolong MH, yang ditemui di sela kesibukannya mengatakan, “Lulusan siswa ini yang khusus kerajinan diharapkan bisa berpeluang untuk bekerja dan mandiri.”

“Saya harap pemerintah Daerah ada perhatian, kalau bisa diprogramkan di desa-desa. Khusus jurusan kerajinan, karena mereka punya keterampilan dan keahlian yang mesti diserap. Kalau bisa dibina dan dijadikan wirausaha yang handal,” tambahnya. kartia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *