Headline

Gagas IIIF 2019, Anna Mariana Bawa Kiswah Ka’bah

1319
×

Gagas IIIF 2019, Anna Mariana Bawa Kiswah Ka’bah

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Perancang tenun dan songket Anna Mariana mulai membuat gebrakan baru di tahun 2019, dengan menjadi penggagas sekaligus pendiri dan Dewan Pembina dalam ajang Indonesia International Islamic Fair (IIIF) 2019. Selain Anna, ada sejumlah nama lain yang terlibat, yakni Ir Wahyono Bimarso sebagai Ketua Penyelenggara, Kartika Mega Wardhani yang juga seorang pendiri, Ahmed Mohammed Khowaisat, seorang pendiri dan konsultan event dari Arab Saudi.

Untuk mengawal pekerjaan baru ini, isteri dari Tjokorda Ngurah Agung Kusumayudha itu mendapat dukungan penuh dari Kementerian Agama RI, Kementerian Pariwisata RI, Pemprov DKI , Pemkot Tangerang Selatan, Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi, Kedutaan Besar Turki serta Kadin Timur Tengah, Dewan Masjid Indonesia, Pengurus Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI). “Secara teknis yang akan bergerak di lapangan adalah team consultant evet juga team kami dari House Of Marsya,” ujar Anna Mariana.

IIIF 2019 bakal digelar di Balai Kartini Jakarta, dari tanggal 9-11 Mei 2019. Event berskala internasional ini akan menghadirkan keragaman budaya masyarakat Islam Global maupun Indonesia melalui kegiatan lintas bisnis Syariah, Pertukaran Budaya, Pendidikan, Promosi Wisata serta Kuliner Halal. Melalui program ini, diharapkan terwujud kerjasama di bidang Ekonomi, Sosial Budaya dan Pendidikan masyarakat Islam sedunia, serta menjadi forum yang berkelanjutan.

IIIF 2019 yang diselenggarakan oleh WAM Consultant ini akan memamerkan serangkaian kegiatan, antara lain fashion show, seminar, talkshow, kompetisi, exhibition, bazaar, Islamic Food & Beverage, serta menampilkan anjungan dan atraksi kesenian dari peserta.

Anna menyebut bidang pendidikan Islam mendapat porsi khusus dalam IIIF 2019. “Ada beberapa jenis lomba yang melibatkan pelajar dan mahasiswa. Kami juga bekerja sama dengan banyak nama populer, salah satunya dengan Ustaz Yusuf Mansyur. Selain akan menjadi narasumber dalam talkshow bernunasa Islami, akan tampil pula siswa-siswa potensial yang hafiz Qur’an, dari pesantren Daqu milik Ustaz untuk ikut berkompetisi dalam lomba Tilawah Quran, Hafalan surat pendek maupun lomba Dai,” ungkap Anna.

Menurut Anna, pelaksanaan hari pertama IIIF 2019 akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan Wakil RI Jusuf Kalla, selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia bersama Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Yahya Al Hassan Alqahtani.

IIIF 2019 diarahkan menjadi event yang mengangkat budaya Islam dan budaya Indonesia. Karena itu, dalam sesi talkshow, Anna akan mengangkat tema tentang sejarah pembuatan Kiswah Ka’bah (penutup Ka’bah) dan Tenun Indonesia. “Kita akan pamerkan juga Kiswah Ka’bah asli dari Makkah Al Mukaromah. Kehadiran Kiswah ini langsung difasilitasi Kedutaan Besar kerajaan Saudi Arabia,” kata Anna.

Lebih lanjut Anna menjelaskan, ada keterkaitan hubungan yang sangat erat antara Kiswah dan tenun. Dimana dua-duanya diproses dengan cara tradisional.

“Sejak era peradaban Islam di jaman Baginda Rasulullah berkembang, Kiswah Ka’bah sudah dibuat dengan cara tradisional alias hand made dengan ditenun dan disongket juga disulam dengan menggunakan benang tenun yang di pintal. Pada saat finishing disulam lagi menggunakan benang emas murni dan benang perak pada bagian huruf kaligrafi Arab dari Kiswah,” urai Anna.

Dirinya bahkan sempat mencoba ikut menyulam Kiswah Ka’bah yang sedang diproduksi untuk menggantikan Kiswah Ka’bah pada bulan Dzulhijah, saat puncak penyelenggaraan ibadah haji.

“Ini sekaligus untuk mengedukasi masyarakat bahwa ada keterkaitan antara proses pengerjaan Kiswah dengan tenun kita di Indonesia,” kata Anna yang pada Maret 2019 lalu mendapat ijin khusus dari Raja Arab Saudi dan Pemerintah Arab Saudi untuk melihat langsung pembuatan Kiswah Ka’bah di Mekkah.

Sebagai perancang tenun dan songket profesional yang sudah bergelut dalam bisnis ini sepanjang 30 tahun lebih, Anna tentu menginginkan IIIF 2019 ini sekaligus juga dapat mengangkat popularitas dan harkat budaya fashion dan mode Muslim dan Muslimah yang bernuansa etnik modern dari tenun tradisional nusantara.

“Dalam IIIF 2019 ini kami upayakan mencari designer-designer muslimah yang terbaik, yang dapat memenuhi seleksi dan kriteria standar pasar Internasional, agar bisa turut masuk dalam pemasaran di Arab Saudi dan Timur Tengah,” tuturnya.

Anna berharap IIIF 2019 dapat mendorong berkembangnya pasar industri busana Muslim yang bernuansa khas tenun dan songket Indonesia yang berkelas dunia.uaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *