Headline

Kepala Sekolah Inovatif, Kembangkan Tanaman Langka untuk Sarana Konservasi

2791
×

Kepala Sekolah Inovatif, Kembangkan Tanaman Langka untuk Sarana Konservasi

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Penyelamatan atau konservasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kepala Sekolah SMPN 3 Jatinom kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini demi pelestarian lingkungan dan mencegah kepunahan.

Salah satunya pohon Putri Salju yang dikenal dengan nama lain Sirikit Salju dalam bahasa lathin disebut Senecio Cineraria, pohon langka ini ditanam untuk konservasi tumbuhan bersama siswa dan terbuka oleh umum berlokasi dihalaman sekolah setempat, tepatnya di Desa Kayumas, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.

Masih banyak tumbuhan langka yang lain diantarannya, pohon Pule , Kepuh, Mojopahit, Apel Bludru, Lechy ,Kecapi, Keladang, Apel pahit , dan ratusan jenis tumbuhan langka yang dikoleksi ditempat ini. Selain itu, luas sekolah 1hektar 1/4 lahan kosong sedang dikembangkan bunga dan berbagai sayuran serta apotik hidup.

Kepala Sekolah SMPN 3 Jatinom, Eka Dwi Budi Utama menjelaskan, semua koleksi tumbuhan langka ini bertujuan untuk sarana konservasi dan penelitian serta sebagai sarana edukasi bagi siswa.  Keberadaan jenis tanaman ini sudah mulai jarang ditemukan akan lebih tertarik untuk dijadikan obyek penelitian dari pada tanaman yang didapati dilingkungan mereka.

Baca Juga  SMK 1 Padaherang Belum Laksanakan Permendikbud No 3/2019

“Kegiatan penanaman pohon langka ini dalam rangka menyelamatkan atau mengonservasi keberadaan tanaman langka tersebut agar ke depan tidak punah,” ujarnya, jumat (12/4/19).

Dia menyampaikan, penanaman kembali pohon langka ini juga menandai peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional.

“Dengan status yang langka dan ditemukan di wilayah Jatinom kami berharap ke depan setelah melalui proses perbanyakan dan konservasi, seyogyanya dapat dikembangkan potensinya sebagai penghasil kayu yang cepat tumbuh,” terangnya.

Eka berharap, tanaman yang memiliki fungsi ekologis dan ekonomis ini, lebih banyak ditanam, khususnya di kawasan terdegradasi dan Daerah Aliran Sungai di wilayah Klaten.

Menurutnya, masih ada sejumlah wilayah yang bisa disasar untuk penanaman pohon langka itu terutama di kawasan rawan bencana.

“Penanaman pohon di kawasan terdegradasi merupakan salah satu upaya untuk memitigasi bencana terutama bencana tanah longsor dan banjir,” pungkasnya. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *