Kutai Barat, faktapers.id – Akses Trans Kaltim lintas Kecamatan Muara Lawa penghubung ke Kecamatan Bentian Besar, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), saat ini rusak parah.
Diberitakan Harian Fakta Pers dan faktapers.id sebelumnya, kerusakan parah badan jalan itu sejak dua tahun terakhir. Karena setiap hari dilintasi oleh truk pengangkut buah sawit milik perusahaan perkebunan kelapa sawit.
“Hampir semua badan jalan itu rusak. Mulai dari Simpang Kalteng di Kecamatan Muara Lawa sampai ke Kecamatan Bentian Besar. Dulu beraspal, sekarang habis terkupas. Saat hujan, di tengah jalan jadi kubangan lumpur,” beber Hertin Armansyah, warga Kecamatan Barong Tongkok yang melintas di akses itu, Kamis (25/4/19).
Menurutnya, akses itu vital sebagai urat nadi perekonomian masyarakat Bentian Besar. Namun, kewenangan perbaikannya tanggung jawab Pemprov Kaltim dan pusat.
“Penyebab utama kerusakan parah, karena ratusan mobil truk pengangkut buah sawit dan Crude Palm Oil (CPO) perusahaan perkebunan setiap hari melintas di jalan itu,” tegasnya.
Menurut sejumlah warga Bentian Besar, selain kerusakan parah akses itu, tanjakan tinggi Gunung Lantuq diakses itu sangat membahayakan pengendara. Selama ini akses Trans Kaltim di Gunung Lantuq banyak makan korban.
“Kiri-kanan Gunung lantuq medannya curam. Tanjakannya mencapai 60 derajat, banyak mobil yang tidak mampu melewati Gunung Lantuq, mundur dan akhirnya celaka,” beber Daniel.
Daniel menambahkan, sebenarnya ada jalan pintas alternatif milik pribadi warga di samping Gunung Lantuq. Tapi jika melewati jalan pribadi itu, seluruh kendaraan harus mengeluarkan biaya semacam di jalan tol. Per unit mobil kecil Rp 30 ribu, mobil besar Rp 50 ribu.
“Itu sangat memberatkan. Kami minta secepatnya Pemerintah memperhatikan kondisi jalan Trans Kaltim penghubung Ibu kota Kubar ke Bentian Besar. Apa imbalan buat kami (masyarakat) yang selama puluhan tahun membayar pajak, jika kami tidak diperhatikan?,” harap pria berusia sepuh ini, bernada tanya.
Kapolsek Bentian Besar AKP Lorensius B, mengakui kondisi akses Trans Kaltim melintas Kecamatan Bentian Besar saat ini dalam kondisi rusak parah. Beberapa kampung dalam wilayah Bentian Besar, nyaris terisolir karena kondisi tersebut.
“Mulai dari perbatasan Kubar dengan Provinsi Kalteng, yaitu dari Kampung Sambung dan Tukuq hingga ke Dilang Puti, saat ini aspalnya sudah terkelupas,” ujarnya.
AKP Lorensius mengungkapkan, bahwa dia sudah bertemu dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Balikpapan. Menurutnya pihak BPJN XII mengakui bahwa tahun ini ada anggaran untuk perbaikan akses Trans Kaltim yang melintas Kecamatan Bentian Besar.
“BPJN XII telah mengecek langsung ke Bentian Besar terkait kerusakan poros itu. Mereka menyebut untuk 2019 hanya ada anggaran pengaspalan untuk jarak sekitar sepanjang dua kilometerr,” ucapnya.
“Anggarannya minim, padahal itu statusnya jalan nasional. Saya sarankan agar BPJN memperbaiki (mengaspal) pada spot-spot parah. Kemungkinan tahun ini juga Gunung Lantuq akan dipotong oleh BPJN XII, untuk mengurangi curamnya,” tambah Lorensius.
Kapolsek tidak memungkiri selama ini sering terjadi lakalantas di akses Trans Kaltim tersebut. Meski tak berakhir fatalitas, namun kerusakan parah akses itu penyebab utamanya.
“Sering lakalantas mobil (truk) terbalik, karena muatan berlebihan. Saat berada dilobang yang dalam, mobil tidak mampu menahan beban, akhirnya terbalik. Warga yang menggunakan sepeda motor, sering jatuh karena aspal hancur dengan ratusan lubang menganga di jalan itu,” pungkasnya. iyd