Maros, faktapers.id – Seorang nenek tua hidup sebatang kara yang tidak memiliki penghasilan untuk menafkahi dirinya. Nenek Rawe, wanita renta kelahiran Bone 31 Desember 1940 itu hidup sangat memprihatinkan. Ia tinggal sendirian di rumah reot yang nyaris rubuh.
Nenek berusia 79 tahun itu bertahan hidup dari belas kasih tetangganya. Dirinya tak memiliki pengahasilan, dan sudah tidak dapat lagi memaksakan tubuhnya bekerja yang keras.
Nenek Rawe hanya di rumah dan mengajari murid-muridnya mengaji. Ia merupakan pejuang syariat, mengajar mengaji sudah lama dikerjakannya.
“Nenek sudah berpuluh tahun hidup sebatang kara, dulunya nenek Rawe punya suami dan anak. Namun, di usia dua tahun anaknya meninggal, tidak bersselang lama suaminya juga meninggal,” kata tetangga Nenek Rawe, Fadli Ambala kepada faktapers.id.
Baca Juga Teken Angka Kecelakaan, Polres Maros Gelar Operasi Keselamatan 2019 Selama 14 Hari
“Nenek Rawe tinggal sebatang kara, ia juga tidak punya penghasilan. Ia hanya seorang guru mengaji yang tinggal dirumah reotnya yang nyaris akan rubuh. Keseharian nenek Rawe hanya mengharap belas kasihan dari tetangga-tetangganya. Jika ia punya uang, itu uluran tangan dari warga atau uluran tangan dari orang tua murid ngajinya, barulah nenek Rawe membeli beras,” sambungnya.
Wanita renta itu juga sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan-bantuan sosial dari pemerintah hingga belakangan ini. Sekedar informasi, Nenek rawe tinggal di Jalan Langsat, Kelurahan Turikale.
“Semoga Pemerintah Kabupaten Maros, dalam hal ini Dinas sosial (Dinas Sosial), dapat memberikan bantuan terhadap Nenek Rawe yang hidupnya sangat memprihatinkan,”harap Fadli. Hamzan