Mengonsumsi Darah Babi, Kaki Pria Ini Harus Rela Diamputasi

1410
×

Mengonsumsi Darah Babi, Kaki Pria Ini Harus Rela Diamputasi

Sebarkan artikel ini
5cad4a5266fb7812788b4569 man loses both legs after he contracted deadly infection from eating pigs blood world of buzz 3

Jakarta, faktapers.id – Kejadian naas terjadi pada pria asal Thaiiland yang harus rela kakinya diamputasi karena mengonsumsi darah babi. Diketahui, produk yang dikonsumsi tersebut masih dalam keadaan mentah.

Sebagaimana dilansir dari Word Of Buzz, Rabu (10/4/19), Pria muda yang bernama Pao Nopparat Milinthanuch kehilangan kedua kakinya karena memakan darah babi yang terinfeksi dengan patogen Streptococcus suis.

Menurut Khaosod, kejadian itu terjadi selama festival Songkran pada tahun 2016, ketika Nopparat kembali ke kota asalnya untuk merayakan dan selama salah satu perjamuan, ia telah memakan beberapa darah babi. Ketika kembali ke Bangkok, dia merasa tidak enak badan. Saat itu dia mulai mengalami kram otot, kedinginan, sampai tangan dan kaki juga dingin sehingga dia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.

Setelah melalukan beberapa tes, dokter menemukan bahwa darah Nopparat terinfeksi yang sangat serius dan kondisinya dengan cepat mulai memburuk. Sehingga dia menderita sepsis, gagal ginjal akut dan juga mengalami kesulitan bernapas. Para dokter dengan cepat mulai mengobatinya, tetapi mereka mengatakan bahwa selama 24 jam ke depan sangatlah penting dan jika tidak ada perbaikan, dia tidak dapat bertahan hidup.

Pada saat itu, kaki dan jari kakinya pun mulai terinfeksi sehingga dokter merekomendasikan agar Nopparat menjalani amputasi untuk menyelamatkan hidupnya. Dia tidak punya pilihan selain mengamputasi kakinya dan baru-baru ini, Nopparat muncul di sebuah talk show untuk berbagi pengalamannya.

WHO mengatakan bahwa patogen Streptococcus suis dapat ditularkan tidak hanya melalui makanan yang dimasak kurang dari 70 derajat Celcius, tetapi melalui luka dan lecet di tangan pun juga dapat tertular.

Biasanya ada masa pengeraman satu hingga tiga hari sebelum patogen mulai menyerang tubuh orang tersebut. Beberapa gejala awal termasuk demam tinggi, mual, muntah, sakit kepala parah, dan nyeri sendi. Dalam kasus yang parah, bahkan dapat menyebabkan radang selaput otak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *