Klaten, faktapers.id -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kamis, 2 Mei 2019 menyaksikan Bupati Klaten Sri Mulyani melaunching Program Matur Jujur bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pejabat dan seluruh warga Klaten yang diadakan di GOR Gelarsena Klaten. Jajaran KPK yang hadir yakni Staf Fungsional Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Daniel Rustandi.
Pada acara tersebut, Bupati Klaten Sri Mulyani juga meluncurkan Program Buku Matur Jujur bagi seluruh siswa sekolah di Kabupaten Klaten. Buku Matur Jujur ini akan diberikan gratis kepada para pelajar. Nantinya, para pelajar mendapat “tugas tambahan” yaitu menuliskan kegiatan mereka setiap hari dengan jujur. Sehingga diharapkan kelak mereka akan menjadi anak-anak yang jujur.
Seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga wajib hadir pada acara launching Program Matur Jujur dan peluncuran Program Buku Matur Jujur tersebut. Acara tersebut dihadiri sekitar 2000 siswa sekolah dan 600 guru di Kabupaten Klaten.
Dalam sambutannya, Bupati Klaten menyatakan, membangun karakter bangsa adalah misi besar pendidikan sekaligus bagian tujuan pembangunan nasional kita. Membangun masyarakat Indonesia yang seutuhnya itu menjadi amanah konstitusi yang harus digaungkan kembali guna memperkokoh bangunan pondasi bangsa.
Ditegaskan, salah satu karakter dasar yang harus diasah, dibangun dalam diri setiap jiwa generasi bangsa, seluruh lapisan masyarakat, lebih khusus para ASN adalah karakter sifat jujur.
“Mencari orang pintar itu mudah. Tapi mencari orang jujur dan istiqomah dalam kebaikan adalah sosok yang langka di zaman ini. Orang yang jujur itu terhimpun perilaku baik. Dari sifat jujur akan melahirkan jiwa amanah, dapat dipercaya dan perkataannya yang selalu benar karena takut lisannya dikotori dengan dusta,” ujarnya.
Maka dari itu, kata dia, sifat jujur itu harus dibangun sedari kecil. Sifat jujur itu harus ditanamkan kuat dalam sanubari setiap anak manusia agar kejujuran itu menyatu dalam jiwa. Berani jujur itu hebat. Berani jujur itu ketika lisan itu tidak lagi berkata dusta.
“Atas nama Pemkab Klaten saya sangat mendukung inovasi Program Buku Matur Jujur agar diterapkan di seluruh lapisan para pelajar Klaten Namun keteladanan keteladanan itu diharapkan tetap ada pada diri para orang tua, para guru, para pelaku pendidikan, para pejabat dan para ASN agar nilai kejujuran itu menjadi gerakan massal dan masif di seluruh lapisan birokrasi dan masyarakat Klaten,”terangnya .
Dikatakannya, bersikap jujur itu tidak saja kewajiban para siswa, tapi langkah itu sesungguhnya menjadi perintah bagi setiap diri manusia sebagai insan makluk Tuhan. Diharapkan program matur jujur ini tidak sekedar ramai di awal tapi sepi di kemudian hari.
“Saya menitipkan program matur jujur ini sebagai satu langkah pijakan untuk mewarnai perubahan dan kebaikan di bumi Klaten. Janganlah program matur jujur ini hanya sekedar berakhir dalam tulisan. Keteladan para guru, orang tua, ASN maupun para pejabat dan tokoh agama dan masyarakat akan menjadi contoh model membangun kejujuran itu,” pinta Bupati.
Ia juga menambahkan, kejujuran itu tidak saja untuk anak pelajar dan kejujuran itu bukan kewajiban orang lain, namun kejujuran itu ada dalam diri sendiri.
Harapanya dengan launching Program Matur Jujur dan Peluncuran Buku Matur Jujur menjadi langkah yang baik untuk mewujudkan visi Kabupaten Klaten yang maju, mandiri dan berdaya saing.
Staf Fungsional Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Daniel Rustandi menyatakan, Indonesia yang bebas dari korupsi merupakan cita-cita bersama. Karena itu, upaya untuk memberantas korupsi di Indonesia terus dilakukan oleh para pemangku kepentingan.
“Upaya untuk memberantas korupsi dilakukan melalui 3 hal, yaitu penindakan hukum, perbaikan sistem, dan pencegahan. Dalam hal pencegahan bisa dilakukan melalui pendidikan. Seperti melalui Program Matur Jujur dan Buku Matur Jujur ini,” katanya.
Daniel juga mengapresiasi atas apa yang dilakukan Pemkab Klaten ini. Dengan program Buku Matur Jujur ini nantinya bisa membiasakan para pelajar untuk berperilaku jujur dari hal terkecil.
Sehingga nantinya jika anak-anak ini sudah dewasa dan menjadi penyelenggara negara misalnya, perilaku jujur yang telah terbangun sejak kecil itu bisa menjadi modal untuk berperilaku jujur dan jauh dari tindakan korupsi. Madi