Cek Harga Bawang Putih, Anies Kunjungi Pasar Induk Kramat Jati

1445
×

Cek Harga Bawang Putih, Anies Kunjungi Pasar Induk Kramat Jati

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Didampingi oleh Dirut PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memeriksa harga bahan pokok di Pasar Induk JakGrosir, Kramat Jati, Jakarta.

Peninjauan yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta ini dilakukan sehubungan dengan harga bawang putih yang sempat meroket hingga Rp 80.000 per kilogram. Anies mengatakan, hal itu bisa terjadi karena kelangkaan. Namun, suplai bawang putih sudah mulai berdatangan sehingga harga bisa kembali stabil.

“kalau di pasar induk itu 30 ribu per kilogram. Nanti di eceran tentu sedikit di atasnya. Namun yang penting adalah pasokan suplainya itu tersedia, nanti malam dan besok juga akan datang lagi (pasokan bawang putih),” ujarnya seperti dilansir Liputan6.com

Anies pun menjelaskan, saat ini terdapat  29 ton pasokan bawang putih datang untuk setiap harinya. Hal itu dinilai lumayan untuk mencukupi kebutuhan setiap harinya di Jakarta sebesar 30 ton. Dengan adanya pasokan bawang putih, anies berharap, harga akan kembali normal.

“Kebutuhan setiap harinya 30 ton, berarti 5 hari ya butuhnya sekitar 150 ton, dan kita punya pasokan 145 ton,” ungkapnya.

Anies pun mengatakan, untuk ketersediaan pasokan bahan pokok di Jakarta termasuk masih stabil. Bahkan, harga beras sendiri pun  justru mengalami penurunan karena baru saja panen.

“melalui telepon saya dengan Pak Menteri Pertanian, dan insyaAllah nanti segera dituntaskan dokumen-dokumennya sehingga Jakarta bisa kembali mengambil langsung dari luar, sehingga pasokan kebutuhan bawang putih di Jakarta bisa stabil,” tutupnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengatasi lonjakan harga pangan terutama bawang putih pada awal Bulan Ramadan. Untuk menekan lonjakan harga tersebut, Food Station telah mengatur izin impor bawang pada Kemendag.

Sri Haryati,Asisten Bidang Perekonomian dan Keuangan Pemprov DKI Jakarta mengakui jika pihaknya kesulitan untuk menekan harga bawah putih. Sehingga Pemprov DKI telah menugaskan Food Station untuk mengurus izin dan rekomendasi impor bawang putih di Kemendag.

“Terkait dengan rekomendasi dari kementerian pertanian belum diterbitkan, namun yang kami lakukan adalah menugaskan food station untuk berkoordinasi dengan importir-importir,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/5/19).

Selain itu Pemprov DKI juga berkoordinasi dengan importir bawang putih resmi. Harapannya agar saat bawang datang, Food Station mendapat jatah satu kontainer.

“Setidaknya saat mendarat ada satu kontainer, masing- masing ada 8 importir yang akan bisa diberikan ke DKI,” jelasnya.

Untuk solusi sementara, Pemprov DKI Jakarta mengandalkan operasi pasar BUMD dan Kementerian Pertanian untuk mengatasi tidak stabilnya harga  bawang putih.

“PD Pasar Jaya juga ada OP (operasi pasar) dari Kementan. Jadi pak menteri turun ke beberapa pasar di bawah PD Pasar Jaya,” jelasnya.

Menurut Sri saat ini harga bawang di OP DKI berkisar Rp 20-30 ribu sementara harga di Pasar Induk Rp 48 ribu. Harga itu belum termasuk harga eceran di pasar tradisional. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *