Kutai Barat, faktapers.id – Petinggi Kampung Minta, Kecamatan Penyinggahan, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, Sridaulat Anggraini bersama masyarakatnya, terus membangun kampung itu. Kampung yang berada di pesisir Sungai Mahakam itu, kini berharap agar diperhatikan oleh pemerintah.Saat ini menurutnya, masyarakat berharap agar akses darat tembus dari Kampung Minta ke Ibukota Kecamatan Penyinggahan agar bisa dipermanenkan.“Sampai saat ini jalan darat ke Kampung Penyinggahan dan juga ke Kampung Bakung, masih berupa jalan setapak. Saat hujan berlumpur,” beber Sri Anggrani kepada wartawan, Selasa (7/5/19).Menurutnya, akses darat ke ibukota kecamatan itu sangat penting. Setiap hari pergi dan pulang anak-anak sekolah dari Kampung Minta menggunakan akses tersebut. Terutama anak sekolah yang duduk dibangku SMA.“SMA hanya ada di Kampung Penyinggahan. Kalau menggunakan perahu melalui Sungai Mahakam, biayanya sangat besar. Jarak Kampung Minta ke Penyinggahan hanya 8 kilometer (KM),” ucapnya.Petinggi Sri Anggraini mengakui, memang cukup banyak program pembangunan pemerintah yang telah masuk ke Kampung Minta.Diantaranya, pada 2017 ada program pembangunan (rehab) rumah tidak layak huni bagi masyarakat kurang mampu, merupakan anggaran dari pemerintah provinsi.“Pada 2018 masih berlanjut program rehab rumah tidak layak huni. Pada 2019 ini ada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dari pemerintah dengan sertifikat tanah, saat ini sedang berjalan,” tambahnya.Sri mengungkapkan, cukup banyak bantuan pembangunan program pemerintah, baik dari Pemkab Kubar, Pemprov Kaltim, dan pusat ke Kampung Minta. Program Alokasi Dana Desa (ADD) 2018, anggarannya digunakan untuk dua kegiatan. Yaitu membangun jalan jembatan dengan ukuran lebar 4 meter dan panjang 50 meter di RT 06 Kampung Minta.“Juga membangun jalan jembatan usaha tani ukuran lebar 2 meter dan panjang 415 meter di RT 03. Jembatan usaha tani manfaatnya sangat besar membangkitkan ekonomi warga,” tutur Sri, dan mengatakan 80 persen mata pencaharian penduduk Kampung Minta adalah nelayan rawa dan Sungai Mahakam.Masyarakat Kampung Minta berharap agar Pemkab Kubar dan Pemprov Kaltim membangunkan jalan darat tembus permanen ke ibukota kecamatan. Selain itu, juga memohon agar pemerintah bisa memberikan bantuan listrik desa.“Untuk listrik kami usulkan ke Pemprov Kaltim. Memang sudah ada dari Distamben Kaltim mengecek lokasi untuk meletakkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kami menyiapkan lahannya. Semoga bisa terealisasi tahun ini,” ucapnya.Sridaulat Anggraini mengakui, selama ini memang sudah ada listrik desa dikelola swadaya masyarakat. Yakni menggunakan mesin diesel berusia uzur. Sehingga masyarakat belum bisa maksimal menggunakan listrik.“Karena listrik desa yang ada saat ini merupakan bantuan dari zaman Pemkab Kubar dipimpin oleh Bupati Rama A Asia. Mesinnya memang sudah tua, setiap waktu harus dilakukan perbaikan. Memang kewenangan untuk kelistrikan adalah Pemprov Kaltim,” tandasnya.Kampung Minta memiliki luas wilayah 36,91 KM persegi. Dihuni oleh 868 jiwa, terdiri 259 kepala keluarga, dan di kampung itu ada 207 unit rumah penduduk.Untuk diketahui, wilayah Kecamatan Penyinggahan sangat strategis. Tidak jauh dari Kecamatan itu terdapat sebuah danau dari salah satu danau yang terkenal di Kaltim. Yakni Danau Jempang yang luas serta banyak menyimpan berbagai komunitas ikan air tawar. iyd