Maros, faktapers.id – Pembagian paket kue APBD dan APD Kabupaten Maros yang tersebar di seluruh dinas, menjadi angin segar bagi rekanan dari luar Maros, dan menjadi badai bagi kontraktor lokal yang ada didaerah ini.
Ketua Gapeksido Kabupaten Maros, Andi Muhammad Riza yang akrab disapa A. Aco mengatakan, seluruh paket proyek yang dilelang melalui ULP dipastikan sudah ada semua yang diarahkan, terbukti kebanyakan proyek yang ditenderkan sejak 2 (dua) bulan lalu rata-rata di menangkan oleh perusahaan dari luar Maros, perusahaan tersebut sudah tidak asing lagi bagi para rekanan dan para pejabat yang ada di daerah ini.
“Para pengambil kebijakan dalam hal ini kepala dinas selalu berkilah bahwa dengan alasan bahwa proses tender terbuka dan siapa saja bisa mengikuti, namun ketika di konfrontir mereka tidak dapat memberi jawaban,” kata Andi.
Andi melihat seluruh perusahaan yang dimenangkan melalui lelang di ULP merupakan mitra sejawat dari Bupati Maros. Sehingga, ia menduga bahwa Bupati Maros sudah menciptakan kompetisi tidak sehat antara sesama kontraktor.
“Saya berharap kepada bupati untuk berlaku adil dan memberdayakan kontraktor local. Kami ini putra daerah, tidak hanya tinggal di Maros tapi kami juga berusaha di sini, jangan karena kontraktor luar berkelebihan dengan materi terus kami diperlakukan tidak adil,” cetusnya.
Kalau hal ini terus berlanjut, kata Andi, sistem proses lelang bersifat arahan semua dengan kata lain, kontraktor lokal tidak diberi peluang, maka pihaknya akan melakukan pergerakan dengan menuntut bupati agar kontraktor/rekanan dari luar dibatasi.
“Hal tersebut dianggap penting, demi menyadarkan bupati yang selama ini mungkin khilaf bahwa kami ini warga Maros, bukan warga Makassar, Jakarta atau Kendari, yang selama ini menguasai paket-paket besar yang ada di Maros,” ungkap dia.
Berikut datanya:
1. PT Mutiara Saky Perkasa
2. PT Anugrah Mega Teknik
3. CV Anugrah Yama
4. PT Harpiah Graha Perkasa
5. PT Citra Manunggal
6. Intan Indah Pelangi
7. PT Sabita Jaya Mandiri
8. PT Sinar Jaya Abadi
9. PT Lembang SB
10. PT Catur Jaya Perkasa
11. PT Te’ne Jaya
Diduga semua pemenang tender jalan beton dan bendungan irigasi yang bernilai miliaran rupiah, dimenangkan oleh perusahaan luar tanpa dicampur oleh kontraktos lokal. Lelang proyek di Maros sudah mulai bergulir sejak akhir bulan Februari 2019 lalu.
Beberapa jenis paket kegiatan yang sudah tayang untuk lelang terdiri dari paket pekerjaan jalan beton dan bendung irigasi melalui OPD pekerjaan umum dan penataan ruang Kabupaten Maros.
Satu hal yang sangat ironis karena peserta tender hanya diikuti oleh rekanan dari Makassa, itu pun disinyalir satu rumpun (satu grup).
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya bahwa rekanan tersebut sudah berkiprah di Maros, sehingga dianggap biasa oleh pelaksana (panitia) sekalipun dianggap luar biasa oleh rekanan lokal yang ada di daerah ini.
“Kami menduga perusahaan tersebut diatas berasal dari satu grup yang ada di Makassar, tak satu pun dari rekanan Maros. Kalau masalah kualitas apa bedanya dengan kami, sebagai contoh Jembatan Tana Didi Amma’rang yang dikerjakan tiga tahap tetapi apa yang terjadi, sudah anggarannya puluhan miliar terus jembatan bengkok dan bergelombang. Kualitas apa ini,” kata rekanan yang enggan disebutkan namanya. Hamzan