Jakarta, faktapers.id – Tengah beredar video viral tentang skenario pengepungan Komisi Pemilihan Umum atau KPU hingga Istana Negara menjelang pengumuman hasil penghitungan suara Pemilu 2019.
Dalam video tersebut, pria diduga Soenarko, yang berkumis tebal dan berpakaian kemeja lengan pendek merah marun, duduk di kursi di belakang meja bundar. Ia tampak tengah berbincang dengan orang lain yang tak terlihat wajahnya.
Lelaki itu kemudian melontarkan soal rencana aksi mengepung KPU pada saat hari penetapan penghitungan suara Pemilu 2019 pada 22 Mei.
“Di situ kita cuma duduk, kita duduk, ya tutup, diharapkan kalau tanggal 20 baru datang 100 ribu, tanggal 21-nya sudah jadi 500 ribu, satu juta, maka kita kalau habis ini pulang ke daerah bisa mungkin merancang itu, kita rancang itu,” tutur Soenarko dalam video.
“Nanti kalau tanggal 22 diumumkan, kalau Jokowi menang, yang kita lalukan tutup KPU, tutup, kemudian mungkin ada tutup Istana dengan DPR, Senayan, kita enggak ada ke Monas, tapi dalam jumlah besar, kalau jumlah besar polisi juga bingung,” kata Soenarko dalam video itu juga.
“Kalau nanti kebetulan diumumkan 02 ya kita syukuran aja di situ,” ucap Soenarko.
Terkait video itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan saat ini Direktorat Siber Bareskrim Polri tengah menganalisis soal kebenaran video tersebut.
“Sudah saya informasikan ke Direktorat Siber, masih dilakukan analisis,” kata Dedi di Mabes Polri, Rabu (15/5/19).
Selain itu, dikatakan Dedi, pihaknya juga menunggu laporan dari masyarakat terkait video tersebut.
“Masih ditunggu (pelaporan), jadi setiap ada dugaan peristiwa seperti itu, Direktorat Siber lebih banyak menganalisis terlebih dahulu,” tuturnya.
Soenarko diketahui pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus pada tahun 2007-2008. Ia diketahui juga pernah menjabat sebagai Pangdam Iskandar Muda pada tahun 2008-2009. uaa