Klaten, faktapers.id – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur mencapai 1000 meter, Kamis (30/5).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan bahwa ketiga guguran lava itu terpantau di CCTV mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB dan mengarah ke hulu Kali Gendol.
Tak hanya guguran lava, BPPTKG sempat pula merekam 11 kali gempa guguran dan amplitudo 2 hingga 61 mm selama 34 sampai 100 detik, 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm selama 13 detik, 2 kali gempa frekuensi rendah beramplitudo 2 mm selama 10 sampai 17 detik, serta 2 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 5 hingga 8 mm selama 11 sampai 3 detik.
Asap kawah dilaporkan berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang dan tebal setinggi 20 meter di atas puncak kawah. Sementara hembusan angin disebut bertiup lemah hingga sedang ke arah Barat dengan suhu udara 18 hingga 24.9 derajat celsius, kelembaban udara 30 hingga 75 persen dan tekanan udara 567.7 sampai 707 mmHg.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapidi Level II atau Waspada. Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
BPPTKG tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana, serta mengingatkan warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol untuk tetap waspada.
Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu terkait erupsi Gunung Merapi yang tak jelas sumbernya. madi