Kutai Barat, faktapers.id – Kondisi akses penghubung Kampung Tutung ke Ibukota Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, sudah bertahun-tahun mengalami longsor nyaris terputus, hingga kini belum ada perbaikan.
Badan jalan aspal longsor tersebut diruas antara Kampung Melapeh Baru-Kampung Tutung, kondisi itu sangat membahayakan warga yang melintas. Sejumlah warga Kampung Tutung berharap Pemkab Kubar untuk segera melakukan perbaikan kerusakan badan jalan itu.
“Badan jalan tersebut hampir putus, sangat membahayakan warga yang melintas. Akses itu menuju 3 kampung, yaitu Bilem, Intu Lingau, dan Tutung,” jelas Ketua Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) Tutung, Sarmansyah kepada Harian Fakta Pers dan faktapers.id, Selasa (21/5/19).
Dia menuturkan, sudah bertahun-tahun kerusakan akses tersebut belum ada perhatian dari pemerintah. Menurutnya, jika tidak segera diperbaiki, dikawatirkan akses yang hanya tersisa setengah badan jalan itu akan memakan korban.
“Ini adalah kenyataan, samasekali tidak ada rekayasa. Kami bukan memojokkan pemerintah. Kami berharap Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kubar untuk meninjau dan mengambil langkah strategis segera memperbaiki kerusakan akses itu,” beber Kepala Adat Kampung Tutung periode 2004-2009 tersebut.
Begitu pula dikatakan oleh Anton (37) warga Kampung Tutung. Menurutnya kerusakan akses itu sangat membahayakan warga. Kisahnya suatu malam dia melintas di jalur itu, nyaris terperosok ke jurang di tepi jalan runtuh itu.
“Hampir saja saya celaka. Tepatnya pada Jumat (10/5/19) malam pekan lalu. Saya lupa kalau badan jalan itu sudah runtuh sebelah. Seketika saya injak rem motor saya, dan bertahan,” ungkapnya.
Sejumlah anggota DPRD Kubar Daerah Pemilihan (Dapil) I yang meliputi Kecamatan Long Iram, Tering, Linggang Bigung, Barong Tongkok, Nyuatan, dan Damai, yang dikonfirmasi harian ini via pesan singkat WhatsApp (WA), tak kunjung memberikan jawaban terkait kondisi kerusakan akses jalan tersebut.
Begitu pula Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kubar, Philip. Berulang telepon dan pesan WA oleh Harian ini sebagai upaya konfirmasi, hingga berita ini diturunkan, tidak ada jawabannya. iyd