Kutai Barat, faktapers.id – Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, mengatakan stok atau ketersediaan kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) di 16 kecamatan se-Kubar diperkirakan masih cukup hingga hari raya Idul Fitri mendatang.
Kepala Disdagkop dan UKM Kubar, Salomon Sartono mengatakan tim Disdagkop dan UKM Kubar terus melakukan pantauan pada sejumlah pasar rakyat se-Kubar.
“Stok sembako diperkirakan masih aman sampai hari raya Idul Fitri di Kubar,” jelasnya kepada Harian Fakta Pers dan faktapers.id, Sabtu (18/5/19) di Sendawar.
Dia mengharapkan agar masyarakat tidak resah oleh isu kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok. Diakuinya, kenaikan harga sempat terjadi pada sejumlah komoditi pokok saat menjelang memasuki bulan puasa lalu.
“Sekarang harga masih stabil. Sempat terjadi kelangkaan dan kenaikan harga komoditi bawang putih. Tapi sekarang sudah normal,” ungkap Salomon Sartono.
Dia menambahkan, hasil pantauan atau inspeksi mendadak (sidak) Tim Pemkab Kubar pada Rabu (15/5/19) di sejumlah pasar dalam Kota Sendawar, yakni di Kecamatan Barong Tongkok, Melak, dan Linggang Bigung, kondisi harga kebutuhan pokok masih stabil.
“Saat ini harga bawang putih di Kubar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilo gram (kg). Berarti kembali pada harga semula. Ketersediaan/stok Bahan Bakar Minyak (BBM) juga masih cukup pada sejumlah APMS dan SPBU,” tandasnya.
Terkait ketersediaan sembako tersebut, Kapolres Kubar AKBP I Putu Yuni Setiawan SIK MH menegaskan bahwa Polres Kubar terus memantau. Menurutnya, melalui Satgas Pangan sudah melakukan operasi-operasi pasar.
“Untuk Kubar dan Mahulu kebutuhan pokok masih tersedia cukup, dan harganya masih stabil. Ada beberapa barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga namun masih dalam batas yang wajar,” singkatnya.
Pantauan langsung faktapers.id, hingga hari ke-13 puasa Ramadan 1440 H atau Sabtu (18/5/19) pagi, kondisi pengunjung disejumlah pasar dalam Kota Sendawar berkurang jumlahnya. Tidak seperti hari biasa, pengunjung setiap pagi selalu membludak.
“Agak sepi, banyak warga yang pulang kampung. Biasanya saya setiap hari menjual 40 kg ayam potong pasti habis. Sekarang sepi mas, kadang sampai 20 kg sisanya dibawa pulang,” beber Suriyatmi (40) salah seorang pedagang ayam broiler di Pasar Jaras, Barong Tongkok. iyd