Jakarta, faktapers.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyebut komersialisasi 5G di Tanah Air masih jauh. Pasalnya, mereka menilai belum tentu masyarakat ingin mengeluarkan biaya lebih demi kecepatan jaringan 5G.
Oleh sebab itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menganggap bahwa 5G belum memiliki pasar yang akan menggunakan jaringan secara masif.
“Kami belum melihat 5G berada di depan mata karena dari segi model bisnis untuk konsumen itu belum ada,” kata Rudiantara saat Rapat Kerja antara Kemkominfo dengan Komisi I DPR, Jakarta, Senin (13/5/19) seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Namun, Rudiantara mengatakan, 5G bisa digunakan oleh korporasi karena mereka akan membuat perhitungan selama ada keuntungan dalam bisnis.
“Segi model bisnis untuk konsumen itu belum ada, yang ada untuk bisnis korporasi. Seperti di Jepang, ketika ditanya 5G pada 2020, mereka bilang, mereka tuan rumah Olimpiade, tapi konsumennya belum ada,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengatakan belum ada model bisnis yang cocok untuk ritel. “5G memang lebih cepat dari 4G. Tapi apakah masyarakat umum mau membayar tiga kali lipat lebih besar dari sekarang?,” tanya Rudiantara.
Meski begitu, Rudiantara mengatakan seluruh operator harus siap untuk mengimplementasi 5G di Indonesia walaupun belum ada kepastian waktu. “Kalau untuk uji coba harus jalan terus karena harus mengikuti perkembangan teknologi,” pungkasnya. (*)