Jakarta, faktapers.id – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyiapkan skema pembedaan tarif penyeberangan pada malam dan siang hari dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni selama Mudik 2019. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan di jalur arah Merak selama masa pulang kampung itu.
“Mungkin dalam beberapa hari ini akan kita tetapkan ada disparitas harga, malam dan siang, karena pemudik itu lebih senang jalan malam agar siang di Sumatera,”kata Budi dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senyan, Jakarta, Selasa (21/5/19) seperti dilansir Tempo.
Budi menyebut, jalur arah Pelabuhan Merak merupakan salah satu tumpuan untuk mudik ke arah barat. Pada masa pulang kampung, dia mengatakan jalur tersebut diproyeksikan ada penumpukan dalam jumlah besar pada hari tertentu.
Selain soal tarif penyeberangan, Budi berujar pemerintah telah menerapkan ganjil genap di moda penyeberangan itu. Berdasarkan surat dari Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Nomor AP. 201/1/3/DRJD/2019 tanggal 9 Mei 2019 bahwa sistem ganjil genap ini diberlakukan di jalur Pelabuhan Merak mulai 30 Mei nanti hingga 2 Juni 2019 sejak pukul 20.00-08.00 WIB. Sedangkan di Pelabuhan Bakauheni sistem ganjil genap diberlakukan mulai 7-9 Juni 2019 pada pukul 20.00-08.00 WIB.
Namun, skema itu sempat dipertanyakan oleh anggota Komisi V dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Nur Yasin. Ia mengatakan kebijakan itu harus memperhitungkan kantong-kantong parkir di sana bagi kendaraan yang nomornya tidak sesuai dengan hari ganjil-genap.
“Kalau enggak cukup nanti penumpukan enggak karu-karuan. Lalu sopirnya juga gimana mereka kan perlu makan dan lainnya,” ujar Yasin.
Kemarin, CEO Toll Road Business Group Astra Infra Kris Ade Sudiyono telah mengimbau para pemudik tujuan Sumatera untuk mengubah pola mudiknya. Sebabnya, saat ini mereka telah ditunjang dengan fasilitas anyar, yaitu Jalan Tol Trans Sumatera dari Bakauheni ke Palembang. “Setelah ada Trans Sumatera kami mengimbau mereka mengubah schedule,” ujar Kris di Menara Astra, Jakarta, Senin, 20 Mei 2019.
Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, Kris mengatakan para pemudik arah Sumatera kerap bergerak pukul 18.00 WIB hingga dinihari pada puncak arus mudik. Mereka berjalan pada jadwal tersebut untuk mencapai Sumatera pada pagi hari. “Jadi sampai Sumatera terang dan aman,” kata dia.
Perilaku mudik itu, ujar Kris, adalah pola sebelum adanya Trans Sumatera. Karena itu, ia menduga adanya jalan bebas hambatan teranyar itu semestinya bisa mengubah pola yang selama ini terjadi. Sehingga, dengan berubahnya jadwal pulang kampung itu, masyarakat tidak lagi berduyun-duyun memadati Pelabuhan Merak di waktu yang sama.
Adapun Astra Tol Tangerang-Merak memprediksi adanya kenaikan trafik kendaraan periode H-7 s.d. H+7 mudik 2019 sebanyak 15,69 persen kendaraan. Pada puncak arus mudik H-5 diproyeksikan sebanyak 173.900 kendaraan yang akan melintas Tol Tangerang-Merak. Angka itu meningkat sebesar 19,3 persen dari rata-rata harian normal. fp02