Jakarta, faktapers.id – Kecamatan Kembangan ikut bersaing dalam Lomba Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Lomba ini bertujuan memacu penguatan partisipasi warga dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim (climate change). Fokus penguatan partisipasi ini berada di wilayah RW 06 Meruya Utara.
Camat Kembangan, Agus Ramdani sangat mengapresiasi Ketua RW 06 yang sudah berhasil membentuk lingkungan yang pro terhadap lingkungan. Hari ini, kata Agus, verifikasi lapangan dari Kementrian Lingkungan Hidup di tingkat Nasional sedang memverifikasi apa yang sudah dilaporkan dari dinas LH dan dinas provinsi jakarta.
“Bahwa di RW 06, standar atau idealnya sebuah kampung ini ada pengolahan sampahnya, ada daur ulang sampahnya, ada pembuatan bio gas, dan tanaman obat keluarga, ada tanaman sayuran hidroponik, heltikutur, dan sebagainya, tanaman produktif semua ada di sini. Tanamannya juga terawat pemanfaatannya luar biasa, serta bisa dijadikan contoh untuk RW lain di Kecamatan Kembangan,” ujar Agus kepada faktapers.id, Selasa (25/6/19).
Sementara Lurah Meruya Utara menyebut, proklim merupakan program bagus, yang bisa jadi percontohan. “Apalagi sudah tingkat nasional, tetapi tidak mudah menjadikan suatu wilayah di setiap RW seperti ini, karena daya dukung lahannya kemudian dari dukungan masyarakatnya,” kata Zainuddin.
Di tempat yang sama, RW 06 Widiyatmoko menjelaskan bahwa masyarakat dengan adanya Lingkungan Hidup dan Bio Gas sangat terbantu sekali dan lebih bermanfaat.
Rusli, selaku Konsultan dan juga masyarakat yang ikut berpartisipasi serta mengembangkan dan mengelola Lingkungan Hidup dan Bio Gas menjadi sumber energi di lingkungan RW 06 menerangkan bahwa proses dari Bio Gas itu sendiri terdapat kotoran sapi, daging busuk, ikan mati, buah-buahan, dan sayuran yang telah membusuk.
“Agar dapat menjadi bakteri dan menghasilkan bio gas itu sendiri. Sedangkan airnya kami pakai untuk siram tanaman dan bisa buat pupuk. Pembersihan dari kolam air bio gas itu sendiri biasanya sekitar 7 sampai 8 tahun baru kami bersih kan kembali,” ungkap Rusli.
Kasatpel Suryadi dari Lingkungan Hidup Kecamatan Kembangan menyampaikan, program ini sangat bagus, serta suatu contoh program kampung iklim untuk ketahanan pangan dan lingkungan.
“Ketahanan pangan itu sesuatu yang dapat diolah tanpa harus dibeli. Untuk sayurannya juga ditanam bayam, kangkung, cabe, terong, dan sebagainya. Di sini juga ada apotik hidupnya, seperti tanaman insulin, kembang telon, kumis kucing, dan lain-lain,” ucap Suryadi. NJ01