Kecewa Dijanjikan, Puluhan Kader PMM dan Masyarakat Gelar Unjuk Rasa

1129
×

Kecewa Dijanjikan, Puluhan Kader PMM dan Masyarakat Gelar Unjuk Rasa

Sebarkan artikel ini
IMG 20190611 WA0013

Flores, faktapers.id – Puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Manggarai (PMM) bersama puluhan masyarakat wae pesi dan kali reba menggelar aksi unjuk rasa di PT MENARA ARMADA PRATAMA pukul 10.00 wita sebagai bentuk kekecewaan karena banyak janji PT yang tidak terealisasi. (Reok, Flores, NTT, Selasa (11/06/2019).

Hanif selaku jendral lapangan dalam orasinya menyampaikan bahwa kehadiran PT MENARA ARMADA PRATAMA yang berdirinya kurang lebih 20 tahun tidak memberikan kesejahtraan bagi masyarakat setempat yang ada justru memberikan keterpurukan bagi masyarakat.

img 20190611 wa00141306603116211580837

Bayangkan saja pada saat PT berproduksi masyarakat harus menutup pintu rumahnya lantaran debu dan polusi yang tak terbendung. namun debu tetap masuk ke rumah melalui fentilasi rumah.

“Tak sedikit tanaman di sekitar mati dimana tanaman itu untuk mereka jual agar dapat bertahan hidup,” pungkas hanif.

Kemudian janji dari PT untuk melakukan cek kesehatan dua kali dalam satu tahun namun sampai sekarang tidak terealisasi. pembiaran debu akan mengakibatkan penyakit paru paru, terganggunya pernapasan dan dapat bersampak buruk sekali terhadap anak anak dan ibu hamil.

img 20190611 wa00151738213614688610524

Tidak hanya itu sampah padat dan cair dari PT itu langsung buang ke sungai sehingga masyarakat di sekitar PT tidak dapat menggunakan air sungai tersebut.

“Padahal selama ini air sungai tersebut digunakan untuk minum, cuci, dan mandi sekarang tidak dapat lagi digunakan. sangat ironis bukan,” tambah Hanif.

Sesuai keputusan konsollidasi jika pihak direktur PT MENARA ARMADA PRATAMA tidak menemui masa aksi maka mereka akan melakukan pemboikotan terhadap PT dan mereka sudah melakukannya sehingga PT tidak dapat beroperasi sampai hari yang ditentukan yaitu Direktur datang menemui masyarakat sebagai bentuk kekecewaan karena banyak janji PT yang tidak terealisasi.

“Kami akan kawal ketat kasus ini sampai tuntutan rakyat dapat terpenuhi sehingga tidak ada diskriminalisasi yang dilakukan oleh PT terhadap masyarakat wae pesi dan kali reba,” tutup Hanif. Hamzan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *