Bali, faktapers.id – Dalam memberi pelayanan kepada masyarakat dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Kapolsek Kintamani Kompol I Made Raka Sugita, S.H., M.H, membuat terobosan baru dengan membentuk tim Jemput Laporan.
Tim bentukan mantan Kapolsek Ubud ini nantinya akan langsung turun ke masyarakat yang tinggal di pelosok dan jauh dari jangkauan.
Terobosan yang di lakukan oleh Kompol I Made Raka Sugita bukan tanpa pertimbangan, mengingat kondisi alam di wilayah Kintamani adalah daerah perbukitan yang medannya cukup ekstrim. Apalagi kondisi alam di saat musim penghujan yang berkabut.
Kompol I Made Raka menjelaskan, jauhnya jarak dari beberapa desa, terkadang membuat warga malas untuk melaporkan jika ada gangguan kamtibmas.
“Kita sadari terkadang masyarakat malas untuk melapor jika ada gangguan kamtibmas di desa mereka, karena jarak tempuh yang cukup jauh, ada salah satu desa itu jarak tempuhnya 2 jam ke polsek,” katanya.
“Kita sebagai pelayanan masyarakat, tentu ingin masyarakat merasa aman dan nyaman, serta kita ingin memangkas jarak tadi dengan membentuk Tim Jemput Laporan. Warga cukup dengan melaporkan kejadian Tim Quick Respons kami,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, keberadaan beberapa desa yang sulit ditempuh dengan kendaraan roda empat maupun roda dua tadi pertimbangan awal dibentuknya Tim Jemput Laporan. Tentunya dengan terobosan tersebut, masyarakat akan terlayani.
“Kita ada tim jemput laporan masyarakat yang langsung turun ke warga jika ada hal-hal yang berhubungan dengan kamtibmas, misalnya warga yang kehilangan tanaman, tidak mungkin mereka akan melapor, karena jarak serta medan yang cukup jauh dan ekstrim, di sini tim akan langsung mendatangi warga,” jelasnya.
Kompol I Made Raka menyebut, quick respons dalam memberi pelayanan prima kepada masyarakat, adalah tugas dari Kepolisian.
Dalam hal pelayanan, kata dia, selain adanya pelayanan SIM Keliling, gebrakan Penyidik Keliling yang sangat diapresiasi oleh warga Kintamani, melihat kondisi medan dan jarak tempuh yang cukup jauh. Apalagi Kintamani diapit oleh perbatasan dengan kabupaten lain.
“Kita sadari kondisi medan yang sangat ekstrim, apalagi kalau musim hujan, selain jarak tempuh dari salah satu desa, yaitu desa Bunut Madya ke polsek menghabiskan waktu sampai 2 jam perjalanan, dan medan jalan sangat ekstrim, bahkan harus melewati,” ungkap dia.
Kecamatan Kintamani memang daerah yang paling luas dan diapit oleh berbatasan kabupaten, yaitu Kabupaten Karangasem, Buleleng, dan Singaraja. Ans