Makassar, faktapers.id – Pengurus Daerah (Pengda) Indonesia Off-Road Federation (IOF) Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2019-2023 resmi dilantik pada Sabtu (29/6/19). Pelantikan itu berlangsung di tempat bersejarah, Monumen Mandala, Makassar.
Adi Rasyid Ali dilantik sebagai ketua beserta 90-an pegurus lainnya oleh Ketua Umum Pengurus Pusat IOF Irjen Pol Drs. Sam Budigusdian, M.H.
Kepada para pengurus, Sam Budi berharap, di tangan Adi Rasyid Ali IOF Sulsel bisa selangkah lebih maju dan mampu melakukan konsolidasi, memperbaiki, dan menjalankan regulasi dengan baik serta menjalankan roda organisasi sampai ke tingkat Pengurus Cabang (Pengcab) di 24 kabupaten dan kota di Sulsel.
“Perlu saya tegaskan, IOF bukanlah organisasi hura-hura. IOF adalah wadah para off-roader dan para pecinta otomotif di Tanah Air. Selain kegiatan otomotif, anggota IOF juga punya kepekaan sosial,” tegas mantan Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) ini.
Sam Budi menjelaskan, kegiatan sosial yang dilakukan sudah dibuktikan dengan berbagai yang dilaksanakan di Tanah Air, di mana IOF selalu berada di garis terdepan.
“IOF punya peran besar dalam kegiatan sosial. Selama ini intens bekerjasama dengan Basrnas dan BPBD. Bahkan selalu berada di garis terdepan mendistribusikan bantuan untuk korban bencana di daerah yang medannya sangat sulit dijangkau,” jelas Sam Budi.
Fakta-fakta tersebut dirasakan dan dialami sendiri oleh jendral berbintang dua ini. Terakhir, kata dia saat anggota IOF membantu korban bencana di Konawe, juga di Palu. Karena itulah di setiap pelantikan Pengda IOF ia selalu menyematkan dua rompi dengan warna berbeda, merah dan orange.
“Untuk rompi orange digunakan oleh tim rescue. Sementara yang merah adalah rompi IOF peduli. Dua warna rompi itu yang selama ini dikenakan anggota IOF membawa bantuan sampai ke kawasan close area,” katanya.
Ia menjelaskan selama ini IOF diberi tugas mendukung logistik sampai ke close area. “Itulah maknanya rompi warna merah. Sebagai wujud kepedulian IOF dalam kegiatan sosial,” katanya.
Terkait regulasi, Sam Budi mengungkapkan bahwa IOF telah memiliki regulasi sendiri. “Mulai regulasi roda dua, roda empat, speed, pariwisata adventure, offroading. Kita memiliki Technikal delegate (peninjau di setiap event,” ujarnya.
Selain kegiatan sosial mantan Kapolres Pelabuhan Makassar dan Barru ini meminta kepada ARA makin mengintensifkan kegiatan-kegiatan otomotif di Sulsel yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
“Kalau kegiatan otomotif kurang, kasian teman-teman. Sudah ngongkosin mobilnya tapi kalau tidak ada kegiatan, yang ada nanti malah mobilnya dijual,” kata Sam Budi yang disambut tawa para hadirin.
Mantan Waka Korlantas Mabes Polri ini juga menjelaskan rencana PP IOF yang akan menggelar dua event tahun ini yakni nasional championsip yang dilaksanakan dua seri.
“Seri 1 di Bengkulu dan seri 2 di Kalimantan Timur. Selanjutnya akan digelar event ‘best of the best yang akan dilaksanakan akhir tahun. Ini ajang bagi para off roader terbaik di Indonesia,” katanya.
Diagendakan kedua event ini juga akan diikuti off-roader terbaik dari beberapa negara Asia. Even ini bersifat eliminasi. Hari terakhir di putaran final hanya diikuti 10 off-roader terbaik.
Tidak hanya itu, PP IOF juga akan terus menggelar kegiatan pengembangan pariwisata. “Akan ada event katulistiwa dengan menjelajahi kawasan Kalimantan dengan rute dari timur ke barat. Lalu dilanjutkan dengan event lainnya yakni jelajah rute NTT ke Denpasar,” kata dia.
Ketua IOF Sulsel Adi Rasyid Ali, mengutarakan, IOF bukan tempat mereka yang hobi otomotif semata namun lebih dari itu.
Sementara itu pemilihan sekretarat Pengda IOF Sulsel di Monumen Mandala bukan tanpa sebab. Ara punya misi lain yakni ingin kembali meramaikan tempat bersejarah ini sebagai salah satu spot wisata yang bisa dikunjungi masyarakat dari segala penjuru. Hamzan