Sekjen Partai Demokrat Sebut Manuver Politik FKPD Tak Mendasar 

1124
×

Sekjen Partai Demokrat Sebut Manuver Politik FKPD Tak Mendasar 

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Melaui pemberitaan di sejumlah media masa, Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) membeberkan, Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak memberikan dampak apapun bagi kemenangan Partai Demokrat (PD) pada pemilu.

Dalam tanggapannya terkait hal itu, Sekjen PD, Hinca IP Panjaitan menegaskan, hal tersebut sejatinya masalah internal. “Lembaga Kogasma, Pemenangan Pemilu 2019 Partai Demokrat yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono merupakan lembaga yang legal dan sesuai dengan spirit Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat,” sebut Hinca kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/7/19).

Paparnya, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat No.92/SK/DPP.PD/II/2018, lembaga Kogasma tersebut dibentuk oleh DPP PD sebagai respon atas kebutuhan partai dalam menyukseskan perjuangan menuju Pemilu 2019.

“Mengingat UU No.2/ 2011 tentang Partai Politik, AD/ ART PD Program Umum PD 2015-2020, maka Rapat Pengurus DPP PD pada tanggal 9 Februari 2018 menetapkan terbentuknya lembaga Kogasma ini,” tegas Hinca.

Untuk itu, sambung dia, tudingan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menilai Kogasma ilegal merupakan tudingan yang keliru dan tidak berdasar.

“Statemen FKPD yang menyatakan bahwa pembentukan Kogasma Partai Demokrat tidak memberi dampak apapun adalah cara pandang yang misleading dan tidak tepat,” sambung Hinca.

Menurutnya, sebagaimana diketahui, dalam proses pemenangan Pemilu 2019, Kogasma PD berhasil menjalankan tugas pokok dan fungsinya untuk menambah kekuatan soliditas kader dan partai untuk mempertahankan kekuatan politik partai di tengah sistem kompetisi politik yang kurang berpihak.

Jelas Hinca lagi, pelaksanaan Pemilu secara serentak dan tingginya parlementary threshold dan presidential threshold telah memaksa partai-partai politik yang tidak memiliki wakil dalam bursa Pilpres 2019 dalam kondisi yang kurang optimal.

“Hal itu dibuktikan oleh berbagai survei lintas lembaga yang menempatkan elektabilitas Partai Demokrat di kisaran angka sekitar tiga hingga empat persen pada beberapa bulan sebelum pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019,” ujarnya.

Meskipun konsentrasinya terpecah akibat kondisi Ani Yudhoyono yang saat itu tengah dirawat intensif akibat Kanker Darah, lanjut Hinca, tetapi berkat kerja keras Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu 2019, bersama-sama semua kader di seluruh indonesia, PD tetap mampu mempertahankan kekuatan politiknya di angka 7,7 persen.

“Apresiasi yang tinggi patut disampaikan kepada Komandan Kogasma AHY  dan seluruh kader PD atas jasa, kerja keras dan pengabdiannya untuk berjuang demi kejayaan PD,” cetusnya.

Tegas Hinca, seragam statemen dan manuver politik yang dilancarkan kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai FKPD PD sesungguhnya merupakan masalah internal. “Demi kemaslahatan partai dan soliditas kader PD, kami menempuh penegakan disiplin partai dengan cara-cara internal sebagaimana mekanisme partai yang berlaku untuk menangani dan menyelesaikan persoalan ini agar tidak berkembang menjadi perdebatan yang tidak produktif,” tambahnya. oss

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *