Klaten, faktapers.id – Madu tawon klanceng memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun hingga kini masih jarang warga yang membudidayakannya karena dianggap sulit dan kalah populer dengan lebah madu biasa. Di dukuh Padangan desa Glodogan, Klaten Selatan, Jawa Tengah, terdapat peternak klanceng yang membudidayakan tawon berukuran lebih kecil dari lalat itu.
Tawon ini sering disebut tawon klanceng. Warga Desa Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan, berhasil membudidayakan serangga penghasil madu tersebut. Budidaya dilakukan dengan cara membuatkan kandang tawon dan diletakkan di kebun rumah, teras.
Sebelum dikandang, awalnya tawon diambil atau didatangkan dari hutan di Tapanuli Selatan . Satu kotak berisi satu koloni dengan jumlah ribuan tawon. Setelah berhasil dikembang biakkan, tawon akan bertelur dan menetas ganti generas , artinya dalam satu koloni akan menghasilkan madu Klanceng terus menerus .
“Awalnya tawon kita ambil dari alam beserta sarangnya terus dimasukin kandang yang telah disiapkan. Setelah berkembang biak nanti akan ada koloni baru dan kita pisahkan ke kandang lain,” kata Ketua Kelompok Tani Sido Makmur, Widodo (49) yang ditemui faktapers.id di rumahnya, Jumat (12/7/19).
Untuk memudahkan pemeliharaan, kandang untuk sarang tawon dibuat gelondongan sesuai rumah aslinya dari hutan. Setelah itu dibentuk susunan atas berukuran 30 cmx30 cm untuk tempat propolis dan madu, sedangkan susunan bawah ukuran 12 cmx30 cm untuk telur, ratu dan tawon pekerja.
“Untuk lubang atau pintu keluar masuk lebah dibuat di samping kotak bagian bawah dan agar tidak kehujanan kotak diberi atap seng atau kayu triplek,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia menuturkan budidaya tawon tersebut mudah dan tidak perlu melakukan perawatan khusus terhadap lebah dalam sarang. Meskipun lebah tidak diberi makan langsung oleh petani, namun syarat sukses budidaya lebah adalah adanya lingkungan yang mendukung yakni ketersediaan bunga di sekitar sarang.
“Jenis bunganya pun sembarang dan tidak harus tanaman hias. Itu saya juga tanam mangga, rambutan, jambu air, pisang ,kelapa dll. Lebah juga punya kemampuan jelajah hingga 500 meter dari kandang, jadi asal banyak tanaman berbunga, lebah pasti hidup. Selain itu juga jangan membakar sampah di dekat sarang karena asap akan mematikan lebah dalam kandang,” ucapnya.
Madu baru bisa dipanen setelah tiga hingga empat bulan tawon menghuni sarang barunya. Pemanenan dilakukan secara manual dengan memeras dan menyaring kantung madu yang telah dikumpulkan koloni lebah tanpa mengganggu telur, tawon pekerja dan ratu.
“Produksi madu tergantung koloni, satu koloni besar dalam satu kotak rata-rata menghasilkan 50 ml madu sekali panen,” lanjutnya.
Madu tawon klanceng menjadi primadona petani dengan banyak kelebihan. Rasa madu Klanceng cenderung berasa asam dan encer beda dengan madu lebah biasa .Bahkan, bisa dijadikan contoh bisnis untuk pengembangan ekonomi rakyat .
Kini, madu yang dihasilkan tidak hanya dipasarkan di sekitar rumah saja, namun hingga saat ini sudah dijadikan produk unggulan UMKM di Klaten. Satu botol madu klanceng murni ukuran 250 ml dijual dengan harga Rp 100 ribu.
“Ke depan tidak hanya madu yang akan kita produksi, tapi juga propolis. Sampai sekarang kami masih bekerjasama dengan mahasiswa UGM untuk mengembangkan propolis,” pungkasnya. Madi