Melawi, faktapers.id – Saat pengerjaan jalan usaha tani yang dianggar melalui Dana Desa oleh pemerintah desa tekaban sempat terjadi kesalahan pahan antara kades dengan kepala dusun urau Alamsyah (38) dengan peristiwa tersebut Kades Tekaban Ancam Kadus Urau Alamsyah (38) Kepala Dusun (Kadus) Urau Desa Tekaban, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, kini melaporkan kepala desa (Kades) setempat lantaran sang kades mengancamnya menggunakan parang.
Atas Peristiwa pengancaman ini terjadi pada Minggu (14/07/2019) siang sekitar pukul 11.20 wiba di Desa Tekaban.
Merasa dirinya terancam, Alamsyah lantas melaporkan kasus itu ke Pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.sekaligus untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga.
Alamsyah melalui Abangnya, Suparno kepada wartawan di Bilangan Pasar Nanga Pinoh, Kamis (18/07/2019) siang menuturkan, kronologis kejadiannya yang menimpanya pada Minggu (14/07/2019).
“Awalnya dia (Alamsyah) selaku kadus Urau melihat Sabran dan Jili serta Aspar membawa alat berat jenis excavator untuk menggusur jalan usaha tani. Dan setelah itu tidak lama kemudian kepala desa datang menghampiri alat berat jenis excapator untuk dibawa ketempat kerja yang berada di sekitar rumah Alamsyah dan mereka berencana menggusur tanah yang akan dibuat jalan tani,” jelasnya.
Yang sebelumnya tanpa ada kesepakatan, Alamsyah selaku Kepala Dusun Urau menegur pengurus Excapator yaitu Sabran, Jili dan Aspar untuk tidak melewati jalan tersebut menggunakan alat excapator.
“Kemudian Hasan Basri selaku Kepala Desa Tekaban langsung turun dari alat berat tersebut dan langsung mengucapkan bahasa dengan kata-kata “Mau Apa Kau” sambil memegang leher Alamsyah serta mengarahkan parang ke arah lehernya,” tambahnya.
“Kemudian Alamsyah menjawab, jangan lewat dulu belum ada kesepakatan, dan Hasan Basri menjawab kalau gitu kau jangan lewat tanah orang lain. Namun, akhirnya mereka pun tak jadi melewati jalan tersebut,” ucapnya.
Terkaut dengan peristiwa tersebut Suparno,sangat menyayangkan kejadian pengancaman itu yang seharus tidak terjadi.
“Baginya, tidak sepantasnya seorang kepala desa bertindak layaknya preman, selain dari itu Suparno menyayangkan bahwa perencanaan pembangunan jalan tan tidak epektif dan belum menjadi skala prioritas dibandingkan dengan jalan penghubung tekaban ke Dusun kedupai,” ujarnya. Skn