Evakuasi Cepat 2 Korban Kebakaran di KRI Teluk Bintuni 520 ke KRI dr. Suharso 990

1018
×

Evakuasi Cepat 2 Korban Kebakaran di KRI Teluk Bintuni 520 ke KRI dr. Suharso 990

Sebarkan artikel ini
67aad54e c12f 4bc8 ab97 c30160a32370

Jakarta, faktapers.id – Heli Phanter H-4207 milik Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) mengevakuasi 2 (dua) prajurit KRI Teluk Bintuni (TBN)-520 yang mengalami luka bakar ke KRI dr. Suharso 990 di Perairan Laut Jawa pada Minggu (14/7/19).

Luka bakar 2 (dua) prajurit tersebut akibat insiden kebakaran yang terjadi di ruang dapur KRI TBN-520 yang sedang melaksanakan lintas laut di Laut Jawa.

Kejadian tersebut berawal saat KRI TBN-520 sedang melintas Laut Jawa bergerak dalam formasi dengan unsur-unsur Armada Jaya (AJ) ke-37 lainnya. Tiba-tiba dikejutkan dengan bunyi ledakan dari ruang dapur yang begitu keras menggelegar dan diikuti teriakan beberapa prajurit yang berada di sekitar lokasi ledakan.

Dan terlihat 2 (dua) juru masak KRI TBN-520 terlempar dari ruangan dan tergeletak dengan kondisi yang cukup mengenaskan. Tim medis yang tergabung dalam Satuan Tugas Dukungan Kesehatan AJ ke-37, segera melakukan penyelamatan dan pertolongan dipimpin Kapten Laut (K) Eko Purwanto.

40611da4 1e04 458f 917d 943c19adf552

Bersamaan dengan evakuasi korban, Tim Pemadam Kebakaran (PEK) secara tanggap dan sigap langsung mengambil posisi yang tepat dan aman untuk memadamkan api yang berkobar.

Dikarenakan korban membutuhkan penanganan serius, maka tim medis merujuk korban ke Kapal Rumah Sakit KRI dr. Suharso 990 dengan mengunakan heli guna mendapatkan perawatan lebih intensif, maka dalam waktu singkat korban dapat dievakuasi.

Kejadian tersebut merupakan skenario latihan Evakuasi Medis Udara (EMU) dan Penanggulangan Kebakaran (PEK) di KRI TBN-520, sebagai bagian dari serial latihan Armada Jaya ke-37.

Panglima Kolinlamil, Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M selaku Pangkogasgabratmin mengatakan bahwa kegiatan latihan EMU dengan menggunakan Heli jenis Panter ini merupakan bagian dari serial latihan Armada Jaya ke-37, yang dilaksanakan guna mengantisipasi kejadian yang mungkin terjadi dalam setiap pelaksanaan operasi.

“Latihan ini untuk menguji sejauh mana kesigapan dan kesiapan serta kerjasama antara tim medis, pilot heli dan Tim PEK dalam menghadapi situasi yang demikian,” kata panglima saat mengawasi jalannya latihan dari Geladak Isyarat KRI Banda Aceh (BAC)-593. Han

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *