Jakarta, Faktapers.id – Sejumlah warga negara Afghanistan, Sudan dan Irak kembali berkumpul dan berunjukrasa di kantor perwakilan UNHCR di Gedung Menara Ravindo, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka datang dan terus datang lagi untuk menuntut kejelasan nasib.
Bersama sekitar 250 rekan-rekanya senasib sepertanggungan, Muhammad Ali (28), pencari suaka asal Afghanistan ini tak bosannya pulang-pergi, Tangerang – Jakarta untuk menuntut agar rekan dan dirinya bisa dipindahkan ke negara ke-3 untuk mendapatkan suaka.

Saat menunggu rekannya yang sedang bertemu dengan perwakilan UNHCR, pria lajang ini terus berharap agar penantian panjangnya selama di Indonesia ini berakhir.
“Karena UNHCR merupakan lembaga perwakilan dunia yang dipercaya bisa menangani masalah pengungsi, maka kami datang dan berharap ada perbaikan akan nasib kami di sini”, ungkap Muhammad Ali (28), Selasa, (13/8/2019).
Ali, pria bertubuh kekar ini kecewa karena kartu identitas resmi sebagai pengungsi yang diberikan UNHCR sejak 6 tahun lalu itu tak berguna. Bukan solusi yang didapat. Dia dan rekan-rekan pencari suaka lainnya terus diminta bersabar karena proses negosiasi dengan negara ke-3 belum menemui titik terang.
“Sudah 6 tahun saya di Indonesia tapi saya dan rekan-rekan belum mendapatkan kejelasan akan nasibnya. Memang kami tidak bisa pilih dinegara mana kita bisa tinggal secara resmi mendaptkan suaka. Sehingga kami bisa menentukan nasib dan masa depan kami”, terang Ali.
Ia mengaku uang kerohiman Rp. 1,2 juta yang diberikan UNHCR tidak cukup untuk memenuhi sebagian kebutuhan hidupnya. Sehingga dia harus pinjam dengan saudaranya yang lain di berbagai negara.
Dia bersama para pencari suaka lainnya berharap UNHCR benar-benar bisa memberikan jaminan, perlindungan dan kejelasan nasib mereka, sebab mereka tak bisa kembali ke negaranya karena konflik perang di negaranya yang belum usai.
“Saya kecewa dengan ketidakjelasan ini,” sebut Muhammad Ali yang sudah fasih berbahasa Indonesia ini. Her