Pemkot Jakbar Raih Muri

1656
×

Pemkot Jakbar Raih Muri

Sebarkan artikel ini
IMG 20190823 WA0039

Jakarta, faktapers.id – Pemkot Jakarta Barat mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas pemecahan rekor pembuatan replika ikan cupang serit raksasa.

Replika ikan cupang serit berukuran 5mx6m itu dibuat oleh petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat.

Uniknya, replika ikan cupang serit ini dibuat dari beraneka macam buah-buahan sebanyak 485 kilogram yang terdiri dari 120 kilogram salak, 65 kilogram belimbing, 150 kilogram pisang, 90 kilogram apel, 40 kilogram kelengkeng dan 20 kilogram terong belanda.

IMG 20190823 WA0040

Perpaduan buah-buahan itu ditata sedemikian rupa hingga menjadi bentuk ikan cupang serit, diantaranya pisang yang diletakan sebagai serit dari ikan cupang tersebut.

Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi menyebut dipilihnya cupang serit lantaran ikan tersebut merupakan salah satu logo Jakarta Barat bersama bunga anggrek dendrobium.

“Kenapa ikan cupang serit ini karena ini ikon Jakarta Barat bersama anggrek dendrobium, tapi sayang kita tidak ada replika anggrek baru ikan cupang saja. Mungkin nanti kedepan anggrek juga akan kita buat replikanya,” kata Rustam usai menerima penghargaan MURI, Jumat (23/8/2019).

Pemberian penghargaan ini dilakukan di acara pembukaan Semanan Flora Fauna Expo 2019 yang digelar di Sentra Flona Semanan, Kalideres, Jakarta Barat

Pameran yang bertujuan untuk mempromosikan flora dan fauna ini digelar mulai hari ini hingga Minggu (25/8/2019).

Keberadaan replika ikan cupang raksasa ini pun mendapat antusias dari para pengunjung pameran.

Mereka bergantian berfoto dengan latar belakang replika tersebut.

“Ini bagus dan unik ya karena dibuat pakai buah-buahan asli semua,” kata Anita, warga yang berfoto di depan replika ikan cupang raksasa.

Sementara itu sallah satu pelaku Usaha Kecil menengah yang ada di wilayah Semanan Kalideres berharap kegiatan tersebut agar dilakukan dalam dua atau tiga tahun sekali.

“Kita berharap, kegiatan ini bisa dilakukan minimal dua atau tiga tahun sekali supaya nantinya lokasi sentra Frona Semanan menjadi ramai dengan para pengunjung,” kata Handoko. man/fp01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *