Jakarta, faktapers.id – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama Yayasan Design Art Indonesia (YDAI) menghadirkan karya seni rupa kontemporer. ‘Lost Verses: Akal Tak Sekali Datang, Runding Tak Sekali Tiba’. Inilah jargon karya yang di tampilkan di Paviliun Indonesia dalam ajang Venice Biennale 2019.
Dalam perhelatan seni rupa ini Indonesia hadir menawarkan karya penuh makna. Paviliun ini merupakan hasil kolaborasi tim artistik terpilih yang terdiru dari Asmudjo Jono Irianto (kurator), Yakobus Ari Respati (Ko kolurator), Handiwirman Saputra dan Syagini Ratna Wulan (seniman).
“Paviliun Indonesia di Venice Biennale 2019 merupakan momen bersama dari berbagai pihak untuk membawa nama baik Indonesia dalam kancah seni rupa kontemporer dunia. Dalam even ini ada sekitar 60 karya seni dari negara lain”, papar Ricky Pesik, Wakil Kepala Bekraf usai talkshow Paviliun Indonesia untuk Venice Biennale 2019 di Art Jakarta di JCC, Jakarta, Minggu, (1/9/2019).
Acara yang di latari oleh kesadaran mengenai ketiadaan kerangka dan kanal ini membuat tim artistik menyusun narasi seni rupa yang secara generik merefleksikan paradigma seni rupa kontemporer beserta resikonya.
“Tim artistik mencoba menerjemahkan situasi seni rupa kintemporer Indonesia dalam risiko dan relasinya dengan seni rupa kontemporer global. Kami berharap, karya yang kami presentasikan ini dapat berdampak luas”, pungkas sang kurator, Asmudjo Jono Irianto. Her