Kutai Barat, faktapers.id – Menyikapi informasi rencana pengajuan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Kutai Benua Raya dari induknya Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, sejumlah anggota DPRD Kubar menanggapinya dengan beragam pendapat.
H.Aula, Anggota DPRD Kubar dari Daerah Pemilihan (Dapil) 3 berasal dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), menyebut sangat tepat rencana pemekaran DOB Kutai Benua Raya yang terdiri dari 7 kecamatan. Yakni Jempang, Bongan, Siluq Ngurai, Bentian Besar, Muara Lawa, Muara Pahu, dan Penyinggahan.
“Dengan rencana pemekaran DOB Kutai Benua Raya, wilayah akan cepat terbangun. Terutama fasilitas seperti rumah sakit, fasilitas pendidikan (sekolah hingga universitas), akses jalan antar kecamatan, bisa dibangun cepat disana,” ujar pria berusia 37 tahun itu, yang merupakan putra Kecamatan Bongan, berdomisili di Kampung Jambuk Makmur (Resak III).
Dia mengatakan beralasan kuat, bahwa dukungannya secara pribadi dan sebagai anggota DPRD Kubar terhadap rencana pemekaran DOB Kutai Benua Raya dari Kabupaten Kubar yang diajukan oleh Panitia Pemekaran daerah tersebut kepada Pemkab Kubar. Alasan pertama kata dia, selama 19 tahun sejak pemekaran Kubar dari induknya Kabupaten Kutai, kawasan 7 kecamatan tersebut minim sarana prasarana.
“Terutama infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya terkaper disana. Menyedihkan, warga 7 kecamatan yang akan berobat sangat jauh jangkauan rumah sakit di Kota Sendawar,” ucapnya.
Disinggung terkait saat ini belum dicabut moratoroium pemekaran daerah oleh pemerintah pusat dan DPR RI, Aula mengungkapkan hal itu adalah urusan internal Tim Pemekaran Kutai Benua Raya yang melakukan koordinasi ke Pemkab dan DPRD Kubar, Pemprov dan DPRD Kaltim, hingga ke pusat.
“Semoga moratorium itu bisa segera dicabut oleh pusat. Karena pemekaran DOB Kutai Benua Raya lebih cepat lebih baik, untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat 7 kecamatan,” sambungnya lagi.
Sementara itu, Ketua Sementara DPRD Kubar yang berasal dari Dapil I Kubar dari Fraksi PDI Perjuangan, Jackson John Tawi, menanggapi santai informasi pemekran DOB Kutai Benua Raya dari induknya Kubar. Menurutnya, kawasan 7 kecamatan tersebut memang memiliki potensi sumber daya alam cukup besar.
“Tetapi harus dilihat dulu, pendapatan apa saja yang bisa dihasilkan daerah itu apabila nanti berdiri sendiri,” urainya.
John Tawi mengungkapkan, sebenarnya meskipun tidak mengajukan pemekaran menjadi DOB, wilayah Kutai Benua Raya potensi besar kedepa, karena masuk dalam peta Ibu Kota Negara (IKN). Karena Kecamatan Bongan berbatasan langsung dengan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Wilayah itu sangat banyak yang masuk dalam rencana IKN. Bongan hingga ke kawasan Gunung Beratus, adalah masuk dalam peta wilayah IKN. Meski tidak menjadi DOB, kawasan itu otomatis akan menjadi daerah paling maju kedepan,” ucapnya.
“Namun prinsipnya, secara personal saya mendukung rencana DOB Kutai Benua Raya,” beber John Tawi lagi.
Untuk diketahui, Panitia Pemekaran DOB Kutai Benua Raya, telah mengirimkan surat perihal usulan Penetapan Pengurus Tim DOB Pemekaran tersebut kepada Bupati Kubar FX Yapan SH.
Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Panitia Tim DOB Pemekaran, Arli Laman dan Sekretarisnya Syang Hay SE MSi. Bahkan surat tersebut telah diketahui oleh Bupati, Sekda, serta Asisten I Sekkab Kubar. Iyd