faktapers.id – Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah mengucapkan tiga sumpah. Sumpah itu sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita sekarang ini. Tiga sumpah ini tentunya tidaklah main-main, karena beliau menyebutkannya atas nama Allah SWT.
Sumpah tiga perkara tersebut terjadi menjelang wafat. Kita sebagai umatnya tentunya wajib mengetahui tiga perkara tentang sumpah yang pernah beliau ucapkan itu.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah bersabda “Ada tiga perkara yang aku bersumpah atas ketiganya yaitu tidak berkurangnya harta karena sedekah, maka bersedekahlah. Tidaklah seseorang yang memaafkan perbuatan orang yang dzalim kepada dirinya, melainkan akan Allah tambah dengan kemuliaan. Dan tidaklah seseorang yang membuka pintu atas dirinya untuk meminta-minta kepada manusia, melainkan akan Allah buka untuknya pintu menuju kefakiran,” (HR. Ahmad dan Al-Bazar).
Hadis ini diambil dari kitab Kunuz as-Sunnah an-Nabawiyah oleh Bari’ Irfan Taufiq pada juz I halaman 138. Di dalam kitab Shahih al-jami’, Syaikh Albani berkata bahwa hadis ini shahih.
1. Harta tidak berkurang karena sedekah
Hal ini merupakan sumpah Rasulullah yang pertama. Segala amalan saleh berupa sedekah, infak dan zakat yang dilakukan di Jalan Allah Ta’ala tidak akan membuat kekayaan dan kepemilikan harta seseorang berkurang. Justru sebaliknya, dengan bersedekah rezeki yang didapatkan akan bertambah berkali lipat.
Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sangat menyarankan umatnya untuk selalu bersadaqah dalam bentuk apapun. Karena sesungguhnya bersadaqah adalah salah satu jalan diantara beberapa jalan dakwah. Dalam hal ini Allah tidak akan menyia-nyiakan pengerbonan seseorang dalam bersadaqah walaupun secuil apapun. Maka tetaplah Allah akan membalaskannya dengan pahala yang sangat besar.
Dalam hal ini Allah berfirman dalam Alquran, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (Q.S. Al-Hadid : 18).
“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan seberat zarrah, niscaya dia akan mendapat (balasan)nya. (Q.S. Al-Zilzalah : 7-8)
2. Orang yang bersabar di atas penganiayaan diberikan kemuliaan
Di antara hikmah adanya orang yang dzalim adalah anjuran bagi kita untuk berlaku sabar dan tidak meladeni kedzalimannya tersebut. Sumpah Rasulullah yang kedua ini secara tidak langsung akan menjadi penawar bagi orang yang teraniaya. Bukan hanya sekadar penawar, namun kemuliaan tinggi di sisi Allah-lah yang ditawarkan. Maka, percayalah bahwa Allah tidak akan memandang remeh orang-orang yang bersabar dari penganiayaan terhadap dirinya melainkan ganjaran besar yang menanti.
3. Meminta-minta merupakan pintu kefakiran
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mencari rezeki dengan cara yang terhormat dan mencela budaya meminta-minta. Oleh sebab itu, Islam memandang mulia orang-orang yang berusaha mencari rezeki secara halal. Dan sebaliknya bila mendapatkan harta hasil usaha mengemis bukanlah sesuatu yang patut untuk dibanggakan.
Bahkan, Rasulullah sendiri pernah menyebutkan bahwa seseorang pemuda yang datang menjumpai Rasulullah untuk meminta balas kasihan berupa uang. Namun Rasulullah menyuruh pemuda ini untuk membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar. Lantas dibawa ke pasar dan dijual, kemudian uangnya digunakan untuk mencukupi keperluan diri. Maka, hal itu lebih baik daripada orang yang meminta-minta yang terkadang diberi dan terkadang lagi ditolak.
Demikianlah tiga sumpah Rasulullah bagi seluruh umatnya. Sekarang tinggal bagaimana sikap kita menghadapinya. Apakah berusaha untuk menjalankannya atau tidak. Dan sungguh beruntunglah orang-orang yang mampu mengamalkan perintah dan anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tersebut.
Wallahu A’lam.