Jakarta, faktapers.id – Setelah empat hari melaksanakan lintas laut unsur-unsur Kogasgabratmin tiba di daerah Pendaratan yang terdiri dari Satgasla dan Satuan Lindung, KRI Teluk Bintuni 520 dan KRI Teluk Lada 521 yang tergabung dalam unsur Komando Tugas Gabungan Pendarat Administrasi (Kogasgabratmin) dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI.
Mendaratkan pasukan beserta seluruh material bantuan administrasi, di dermaga pelabuhan Tanjung Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (11/9).
Dalam Latgab TNI ini, Kogasgabratmin mempunyai tugas melaksanakan operasi pendaratan administrasi Kogasratgab di pelabuhan Tanjung Jangkar, Situbondo, guna operasi darat lanjutan dalam rangka mendukung tugas pokok Komando Gabungan TNI.
Pelaksanaan Operasi pendaratan Administrasi diawali dari proses _Leaving harbour_ (peran meninggalkan pelabuhan), _Mine Field Transit_ (Melewati Medan Ranjau), _Damage Control Exercise_ (Penyelamatan/ Penanggulangan Kebakaran/Kebocoran), _Tactical Manuvering_ (Manuver Taktis), &Flaghoist_ , _Flashex_ dan lain-lain.
Sebelumnya, seluruh personil dan material tempur serta logistik yang digunakan untuk mendukung suksesnya Operasi pendaratan administrasi ini telah melaksanakan embarkasi di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, pada Sabtu (7/9). Personel dari Brigade Infanteri 17 Divisi I Kostrad dengan kendaraan taktis dan material pendukung yang didaratkan dalam Opsratmin tersebut.
Panglima Kogasgabratmin Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. mengatakan dalam operasi pendaratan administrasi, bila 1 brigade dari divisi pasukan TNI AD sebagai Komando Tugas Operasi Darat lanjutan, maka akan ada kendaraan kendaraan taktis berikut material berbagai jenis yang akan diembarkasi ke dalam sejumlah kapal angkut.
Oleh karena itu, lanjut Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M., proses embarkasi ini sendiri, akan dapat memakan waktu menyesuaikan dengan situasi.
Panglima Kolinlamil yang juga sebagai Pangkogasgabratmin kembali mengingatkan, tahap embarkasi ini merupakan bagian terpenting dari operasi pendaratan administrasi, karena apabila terjadi kesalahan dalam menempatkan material tempur, maka akan berdampak pada ketepatan pencapaian keberhasilan tugas Kogasgabratmin dalam mendaratkan unsur-unsur operasi darat lanjutan.
Latgab TNI 2019 dengan sandi “Dharma Yudha” mengambil tema, “Komando Gabungan TNI melaksanakan kampanye militer di mandala operasi dalam rangka menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
“Latihan kali ini melibatkan 11.823 prajurit yang terlibat dalam manuver lapangan dan fire power demo (FPD) dari tanggal 9-12 September 2019 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Asembagus, Banyuwangi,” ujarnya. Han