Jakarta, faktapers.id – Peristiwa gangguan keamanan yang terjadi di Provinsi Papua belakangan ini membuat khawatir berbagai pihak. Termasuk Irma Suryani Chaniago. Politisi dari partai Nasdem ini pun angkat bicara.
Menurutnya konflik yang terjadi di Papua akibat generasi mudanya tidak tahu sejarah. Mengapa Indonesia dan Papua berintegrasi. Politisi perempuan ini mengatakan bahwa pemerintah hingga saat ini tidak memasukkan sejarah Papua ke dalam kurikulum sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah.
“Selain ketidaktauan sejaran, ketimpangan ekonomi di Papua juga menjadikan bumi Papua bergolak. Ada beberapa kelompok orang yang ambil kesempatan.” ujarnya.
Irma menilai ada kelompok-kelompok tertentu menikmati dana Otsus yang diberikan pemerintah untuk Papua. Sedangkan masyarakat yang lainnya tidak mendapat apa-apa. Banyak masyarakat yang belum sejahtera meski dana yang digelontorkan oleh pemerintah sekitar 8,4 trilyun.
“Papua juga dikacaukan oleh politikus dan elit-elit politik negeri kita sendiri. Ada dari mereka membuat opini yang meresahkan masyarakat. Selain itu, Mahasiswa Papua yang belajar di luar Papua juga sudah terpapar radikalisme, separatisme lalu Pulang ke Papua dan menimbulkan konflik”, ungkap Irma pada acara diskusi Papua adalah Indonedia di sebuah hotel Hotel di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, (24/9/2019).
Irma menyebutkan untuk menciptakan kedamaian di Tanah Papua menjadi kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia untuk menjaga persatuan dan keutuhan NKRI. Serta mengingatkan kepada pihak-pihak tertentu untuk tidak mau dikuasai oleh hasrat-hasrat politik yang tidak bertanggung jawab dengan menebarkan berita-berita hoaks yang memecah belah persatuan.
“Kita semua harus menjaga Indonesia yang subur makmur gemah ripah loh jinawi ini tidak dikuasai antek-antek asing yang terus berusaha ingin menguasai sumber daya alam, seperti hutan yang kita miliki, dikarenakan mereka tidak memilikinya. Mari kita jaga bumi archipelago kita dengan ikatan NKRI UUD 1945 Bhineka Tunggal Ika dan tentunya Pancasila”, pungkas Irma. Her