Klaten, faktapers.id – Berbagai cara dalam mempertahankan budaya Jawa supaya tidak punah, seperti yang dilakukan Kades Desa Jombor Kecamatan Ceper, Klaten ini menggelar Wayang Kulit semalam suntuk, di halaman depan rumah Kepala Desa Jombor, Rudi Sugiharto, Kamis (25/9) malam.
Hiburan rakyat tersebut diadakan dalam rangka tasyakuran telah terpilih menjadi Kepala Desa Jombor di Pilkades serentak gelombang II yang dilantik pada 16 Mei 2019 yang lalu.
“Kegiatan ini selain acara tasyakuran juga sebagai bentuk nguri-uri budaya mengangkat kearifan lokal Orang Jawa yaitu Wayang Kulit,” terang Rudi panggilan akrab Kades Jombor.
Lebih lanjut, Ia mengatakan naluri masyarakat Jombor masih gandrung dengan pertunjukkan kesenian Jawa khususnya Wayang Kulit. Selain sebagai tontonan untuk menghibur masyarakat, Wayang Kulit juga mengandung tuntunan hidup yang berisi pesan moral dan dinamika kehidupan yang disampaikan Sang Dalang.
“Tidak hanya orang tua saja yang bisa menikmati hiburan Wayang Kulit ini, tapi anak muda juga mulai gandrung,” imbuhnya.
Rudi berharap, acara tersebut bisa menjadi sarana silaturahmi antar warga dan sebagai bukti masyarakat damai setelah Pilkades.
Salah satu pecinta Wayang Kulit, Nadya (15) wanita asal kota Bandung saat ini sebagai pelajar SMA di Klaten ini mengaku senang melihat Wayang Kulit.
“Orang asing saja senang dengan budaya kita .Sebagai generasi penerus wajib mempertahankan supaya tidak hilang ditelan oleh jaman,” ujarnya.
Diketahui, pagelaran Wayang Kulit dengan 2 Dalang yaitu Ki Kasim dan Ki Joko Waluyo ini dihadiri Bupati Klaten Sri Mulyani beserta Forkopimcam Ceper. Wayang Kulit mengangkat lakon Gatutkoco Winisudo dengan Bintang Tamu Gareng Semarang, Rabies dan Sunyahni. Madi